Mendikbud Tinjau Percetakan Soal UN di Sidoarjo

Kunjungan Mendikbud ke percetakan soal UN disambut oleh Kepala Dindik Jatim. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy meninjau kesiapan  penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) 2017. Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Surabaya, Sidoarjo dan Mojokerto, Mendikbud menyaksikan proses produksi, dan memastikan kualitas cetak serta kesiapan distribusi soal-soal UN di percetakan Jasuindo Tiga Perkasa Sidoarjo Jatim.
”Tahun ini kita tingkatkan keamanan dan distribusi soal-soal UN. Kemarin saya sudah mendatangani nota kerjasama dengan Ombudsman, salah satunya untuk mengawal pelaksanaan UN ini,” kata Mendikbud kepada awak media usai peninjauan di ruang percetaka soal, Selasa (28/2).
Mendikbud berpesan kepada percetakan untuk memastikan kualitas cetak dan pengemasan paket-paket soal, khususnya yang dikirimkan ke kabupaten dengan kondisi geografis yang menantang seperti Maluku Utara, Papua dan Papua Barat agar didahulukan. ”Apalagi wilayahnya terdiri dari kepulauan,” pesannya.
Percetakan Jasuindo Tiga Perkasa bertanggungjawab pada penyediaan soal untuk Regional V wilayah Propinsi Banten, Jatim, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Selain Jasuindo, terdapat empat perusahaan percetakan yang juga mendapatkan tugas mencetak naskah soal UN. Diantaranya Temprina Media Grafika untuk Region 1 dan 2, Ghalia Indonesia untuk Region 3, dan Adi Perkasa Makassar untuk Region 4.
Selain menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), pemerintah juga menggunakan metode berbasis kertas dan pensil (UNKP). Selain diperuntukkan bagi sekolah yang belum memenuhi standar penyelenggaraan UNBK karena faktor teknis, baik kesiapan fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) maupun sumber daya listrik. ”UNPK juga dilaksanakan oleh sekolah yang memiliki siswa peserta UN dengan kebutuhan khusus,” kata Muhadjir.
Sementara itu, Direktur Jasuindo, Hendra Susanto menjelaskan, hingga  kini soal UN untuk SMA dan SMK untuk Papua dan Papua Barat sudah dikirimkan ke Ibukota Propinsi. ”Kini soal untuk SMP sudah selesai cetak dan memasuki tahap penyelesaian,” lapornya kepada Mendikbud.
Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Saiful Rachman, mengaku hingga saat ini dengan jadwal pelaksanaan yang berbeda memudahkan bagi teknis di lapangan. ”Jadi pelaksanaan pengiriman yang berbeda-beda ini akan memudahkan untuk melakukan pemantauan,” jelasnya. [ach]

Tags: