Menggapai Lailatul Qadar

M A Djafar

Oleh:
M A Djafar
Staf Pengajar Muallimin Muh Yogya

Perjalanan bulan Ramadan sudah mencapai ketepian, tidak terasa sebentar lagi akan pergi berlalu meninggalkan kita semua, bulan Ramadan telah membersamai kita selama 20 hari tentu apa yang kita lakukan belumlah sempurna bila tidak menuntaskan dengan amalan amalan terbaik lainnya.

Kehadiran bulan Ramadan dipenuhi barakah yang tidak kita jumpai dibulan bulan lain, salah satu dari sekian banyak kelebihan yang ada dibulan Ramadan adalah dilipat gandakannya pahala bagi segenap orang orang beriman yang menjalani puasa dengan penuh ketekunan dan keteguhan hati.

Pada bulan Ramadan kita juga diberikan kesempatan oleh Allah untuk meraih malam Lailatul Qadar, Lailatul Qadar adalah malam terbaik diantara malam malam lainnya di sepanjang tahun yang pernah kita lalui, salah satu keistimewaan malam ini adalah dilipat gandakan pahala seorang hamba yang setara dengan 1000 bulan, akselerasi ganjaran pahala ini tidak akan kita dapatkan dibulan bulan lainnya.

Ibnu Qayyim memaknai Lailatul Qadar sebagai malam yang agung, disamping itu Ibnu qayyim juga memaknaninya dengan malam yang sempit, makna malam yang sempit ini karena pada malam tersebut bumi penuh sesak karena banyaknya malaikat yang turun untuk menebar keberkahan.

Quraish Shihab menjelaskan makna qadar dalam tiga pengertian besar, Pertama, Qadar diartikan sebagai penetapan atau pengaturan, dalam makna ini Qadar dipahami sebagai malam penetapan Alalh bagi perjalanan hidup manusia, Kedua, Qadar berarti kemuliaan, malam Lailatur Qadar adalah malam yang mulia serta tiada Bandingannya, didalamnya terdapat berbagai kemuliaan seperti turunnya Al quran.

Ketiga, Qadar berarti sempit, disebut dan diartikan sempit karena pada mal tersebut dinyatakan banyaknya malaikat yang turun ke bumi, hal tersebut juga disebutkan secara tegas dalam surah al Qadar: Pada malam itu turun malaikat malaikat ke bumi.

Sebagai hamba Allah yang beriman, Lailatul Qadar bisa menjadi titik balik kita untuk lahir kembali sebagai manusia bertakwa, hal itu selaras dengan janji Allah yang akan menghapus dosa hamba yang telah lalu, bila seorang hamba tersebut berpuasa dengan penuh keimanan dan kesungguhan hati.

Dalam sebuah Hadis Aisyah menjelaskan bahwa Rasululah beri’tikaf pada sepuluh malam terakhir dibulan Ramadan. Beliau bersabda,”carilah oleh kalian Lailatul Qadar pada sepuluh malam yang terakhir dibulan Ramadan ( Muttafaq ‘alaih)

Pada Hadis yang lain juga disebutkan ” Carilah oleh kalian Lailatul Qadar pada malam malam ganjil pada sepuluh terakhir dibulan Ramadan ( HR . Bukhari ), melihat dua hadis tersebut setidaknya menegaskan pada kita untuk mencari malam lailatul Qadar disepuluh hari terakhir untuk terus meningkatkan kesungguhan kita dalam menjalankan ibadah dan melakukan itifaf.

Merujuk pada sejarah, Nabi Muhammad SAW melewati Ramadan sebanyak sembilan kali, Rasulullah yang telah mendapatkan garansi dari Allah untuk mendapatkan surga saja masih berjuang dan bersemangat untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Rasulluah masih terus menghidupkan dan memperkuat ibadahnya hingga akhir Ramadan. menilik hal tersebut sudah sepatutnya kita sebagai hamba Allah yang beriman terus berupaya untuk menghidupkan bulan ramadan dan semakin serius lagi di sepuluh malam terakhir seperti yang telah dicontohkan Rasulullah pada kita semua.

Di penghujung Ramadan ini Rasulullah memberikan contoh pada kita semua seperti yang beliau ajarkan pada Aisyah radhiyallahu ‘anha untuk terus berzikir dan berdoa dengan ucapan Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni. Ya Allah, sesungguhnya engkau maha pemaaf dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku.

Selanjutnya marilah kita terus juga memanjatkan doa dipenghujung Ramadan ini dengan doa Ya Allah, janganlah Kau jadikan bulan Ramadhan ini sebagai Bulan Ramadhan terakhir dalam hidupku. Jika Engkau menjadikannya sebagai Ramadhan terakhirku, maka jadikanlah aku sebagai orang yang Engkau sayangi.”

Semoga di Ramadan kali ini kita diberikan kesempatan oleh Allah untuk dapat menggapai derajat takwa, diampini segala dosa kita dimasa lalu yang yang paling penting kita dipertemukan dan berkesempatan mengapai keutaman malam Lalialtul Qadar, malam seribu bulan itu yang dinanti oleh milyaran manusia diseantero jagat raya ini. Wallahualam bish shawab. [*]

Rate this article!
Menggapai Lailatul Qadar,5 / 5 ( 1votes )
Tags: