Meninggal Dunia, Komisaris Utama BPR Delta Artha Sidoarjo Akan Diganti

BPR Delta Artha Sidoarjo melakukan RUPS tahun 2020, di ruang dalam Pendopo Delta Wibawa. [alikus/bhirawa].

Sidoarjo. Bhirawa
Dalam RUPS BPR Delta Artha Sidoarjo, pada Kamis (25/3) akhir pekan lalu, yang digelar di ruang dalam Pendopo Delta Wibawa, Komisaris utama BPR Delta Artha Sidoarjo, Joko Santosa, akan segera diganti. Karena yang bersangkutan telah meninggal dunia, belum lama ini.

Acara  RUPS yang digelar di ruang dalam Pendopo Delta Wibawa Kab Sidoarjo itu, dipimpin langsung oleh Bupati Ahmad Mudhlor Ali. Juga  dihadiri oleh para komisaris lainnya, Dirut dan para Direksi BPR milik Pemkab Sidoarjo tersebut.

Dirut BPR Delta Artha, Sofia Nurkrisnajati Atmaja,  melaporkan selain rencana penggantian Komisaris Utama karena meninggal dunia, pada RUPS itu juga ada agenda pembagian laba bersih, pertanggung jawaban laporan keuangan tahun 2020, laporan pertanggung jawaban penggunaan dana sosial, dan pengalihan hak atas saham.

“Laporan keuangan tahun 2020 itu telah di audit oleh kantor akuntan publik,” kata Sofia, dalam kesempatan itu.

Dalam RUPS itu, juga disampaikan masalah pembagian deviden, sebesar 55%, senilai Rp. 6.069.071.785. Untuk cadangan 20% atau Rp. 2.206.935.013. dan CSR sebesar 3% nilainya Rp. 331.040.252.

Untuk penggantian komisaris utama, almarhum Joko Santosa, yang sebelumnya juga Kepala BPPD Kab Sidoarjo itu,   menurut Sofi, masih harus menunggu keputusan dari panitia seleksi. 

Salah satu syaratnya, calon nanti  harus mempunyai sertifikasi komisaris dan lolos ujian fit and proper tes oleh pihak otoritas jasa keuangan (OJK).

“Baru bisa disyahkan,” paparnya.

Bupati Ahmad Muhdlor mengapresiasi kinerja BPR Delta Artha Sidoarjo  yang  dinilai sudah bagus.  Kedepannya disarankan untuk meningkatkan dana cadangannya, guna semakin maksimal mendukung pertumbuhan ekonomi di Kab Sidoarjo. (kus)

Tags: