siswa-siswi SD Muhammadiyah 24 Surabaya menyambut momentum Hari Pahlawan 10 November.
Surabaya, Bhirawa
Ratusan anak SD meramaikan seputaran Jalan Ketintang Surabaya, Rabu (9/11) kemarin. Dengan penuh semangat, mereka menggelar aksi tapi bukan dalam bentuk demonstrasi. Dandanan yang unik menyerupai pohon, memberi tanda bahwa mereka punya kecintaan yang lebih terhadap lingkungan.
Begitulah cara siswa-siswi SD Muhammadiyah 24 Surabaya menyambut momentum Hari Pahlawan 10 November. Lalu apa hubungannya dengan pohon? “Menghayati jasa pahlawan bisa dengan cara apa saja. Salah satunya dengan menjadi pahlawan lingkungan untuk menjaga alam Indonesia,” kata Kepala SD Muhammadiyah 24 Surabaya Munahar usai menggelar aksi Semai Pohon Bersih Sampah (Sempoah) di lingkungan sekitar sekolahnya.
Munahar menjelaskan, aksi tersebut merupakan salah satu bentuk pembelajaran. Namun metode yang digunakan ialah terjun langsung melihat kenyataan di lingkungan sekitar. Tujuannya, menambah kesan pada anak untuk mencintai lingkungannya. “Jika dikaitkan dengan Hari Pahlawan, mereka akan belajar menjadi pahlawan yang baik. Karena saat ini, pahlawan tidak harus berperang mengangkat senjata,” tutur dia.
Dalam aksi tersebut, sedikitnya ada 160 siswa yang terlibat. Mereka membagikan pohon kepada masyarakat, sekaligus memungut sampah yang bertebaran di jalan. “Ini sekaligus menjadi teladan bagi masyarakat. Anak-anak saja mau peduli dengan lingkungan, maka orangtua harus lebih bisa dari mereka,” terang Munahar.
Model pembelajaran semacam ini, diakui para siswa sebagai pengalaman yang mengesankan. Seperi diungkapkan M Arvin Alfamaza, siswa kelas 3 ini rela didandani menjadi pohon hidup menggunakan kertas karton demi aksinya berlangsung lancar. “Didandani uti (nenek) seperti ini. Seneng bisa ikut aksi,” katanya singkat.
Hal senada juga diungkapkan Aida Marasean, siswa kelas 1 SD Muhammadiyah 24. Dikatakannya, aksi ini diikutinya dengan gembira karena diikuti semua temannya. “Belajar hidup bersih agar selalu sehat,” kata dia. [tam]
