Menulis Buku Antologi di Masa Pandemi Covid-19

Dra Hj Mariya Ernawati MM

Dra Hj Mariya Ernawati MM
Dalam mempererat kerjasama dan memotivasi semua warga sekolah untuk tetap berkreasi dan berinovasi dengan menghasilkan karya, serta menambah wawasan atau sharing knowledge terkait problematika dan solusinya. Kepala SMKN 2 Buduran Sidoarjo, Dra Hj Mariya Ernawati MM telah membuat buku antologi.
Juara I Guru SMK Berpestasi Tingkat Nasional 2015 ini mengaku, membuat buku berjudul Literasi Masa Pandemi ini untuk menjalin kerjasama dan komunikasi lewat ekspresi yang diwujudkan dalam bentuk Antologi.
“Buku ini menariknya para penulisnya kolaborasi, mulai dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, perwakilan dari IDUKA (Industri Dunia Kerja), serta wali murid, Komite, siswa hingga alumni. Cukup lengkap,” jelas Juara I Pembimbing Siswa ke Korea 2007, Australia 2008, China 2009, Jepang 2010 dan 2012.
Perempuan, kelahiran Kabupaten Ngawi 4 April 1966 ini mengaku, kalau berangkatnya dari guru berprestasi tingkat nasional. Sejak mendapatkan amanah sebagai Kepala SMKN 2 Buduran Sidoarjo terus mensupport keluarga besar sekolah.
“Sekolah ini besar dan cukup bagus. Jadi saya masuk harus memberikan support dan semangat untuk para ibu guru maupun para siswa untuk berprestasi yang lebih baik lagi,” katanya, Selasa (9/2) kemarin.
Hj Mariya mengaskan, awal mula masuk langsung membuat Buku Antologi, karena buku Antologi Kolaborasi yang lengkap seperti ini belum pernah dijumpai, buku itu kami awali karena terkait dengan pendemi virus Covid 19. ”Walaupun pandemi, kita harus tetap berprestasi,” terang Mariya.
Tidak tanggung- tanggung, Mariya bersama para penulis lainnya membuat buku Antologi Kolaborasi ini bahkan sudah termasuk ber ISBN. Buku sudah jadi dan sudah ber ISBN (International Standard Book Number). Hj Mariya menegaskan, merupakan bentuk support kami kepada para guru yang awalnya ingin membuat buku, tetapi mereka kesulitaan untuk mengawalinya.
“Akhirnya saya berikan contoh dengan membuat buku antologi ini. Saya kalau meminta mereka untuk berbuat sesuatu atau mengerjakan sesuatu, saya harus terlibat di dalamnya. Karena saya mempunyai slogan, satu keteladanan lebih bermakna dari pada sejuta arahan. My School is My Family, meskipun kepala sekolah, sehari – harinya harus menyatu dengan mereka dan kompak kepada seluruh warga sekolah,” pungkas Duta Vocasi Intenational di China 2018. [ach]

Tags: