MPR sebagai Perekat Bangsa Didukung 62 Persen Kepercayaan Rakyat

Jakarta, Bhirawa. 
Tingkat kepercayaan rakyat kepada MPR RI saat ini mencapai 62 persen. Prosentase itu menempatkan MPR RI pada posisi ke 5 setelah TNI, Presiden, Polri dan KPK. Hal tersebut didapat dari hasil survei yang dilakukan Charta Politik Indonesia, hari-hari ini.

“Pimpinan MPR RI itu memiliki nilai peran  jauh lebih penting dibanding dengan pimpinan DPR RI. Menjadi pimpinan MPR, akan cenderung lebih sedikit kritik dibanding pimpinan DPR. Misalnya, pimpinan DPR makan bubur atau ketemu Raffi Ahmad, serangan akan lebih besar, dibanding bila yang melakukan pimpinan MPR,” jelas pengamat politik yang Direks Charta Politik Indonesia, Yunarto Wijaya dalam diskusi 4 Pilar MPR ber tema “Meningkat kan Kepercayaan Publik pada MPR RI, sebagai Perekat Kebangsaan” , Jumat sore (24/7). Nara sumber lainnya, Wakil Ketua MPR RI, Dr Jazilul Fawaid (PKB).

Yunarto menyatakan: 10 orang pimpinan MPR yang ada sekarang, sebenarnya bisa di manfaatkan secara akumulatif. Yang membedakan dengan pimpinan DPR adalah kebersamaan lebih mungkin diwujudkan di pimpinan MPR. Konflik kepentingan di MPR jauh lebih kecil dibanding dengan DPR.

Menanggapi hasil survei Charta Politik tersebut, Waka MPR RI Dr Jazilul Fawaid menyatakan kegembiraannya. Tingginya tingkat kepercayaan publik kepada MPR RI periode 2019-2024, menunjukkan respon positif dan dampak baik dari kiprah MPR sebagai Perekat bangsa.

“Awal kiprah sebagai perekat bangsa, dimulai sejak MPR periode 2019-2024, baru dilantik. Dengan melakukan kunjungan silaturahmi ke berbagai elemen dan tokoh bangsa. Lewat cara mengantarkan undangan untuk hadir dalam pelantikan para pimpinan MPR. Terus berkembang, silahturahmi lagi sambil berdiskusi, serta menyerap aspirasi berbagai persoalan bangsa. Salah satunya, soal amandemen,” papar Jazilul.

Disebutkan, sebagai perekat bangsa, MPR mengedepankan musyawarah mufakat, dalam mengambil segala kebijakan. Sehingga berbagai keputusan yang dihasilkan MPR tidak menimbulkan polemik. Hal ini dimungkinkan sebab komposisi kepemimpinan MPR, meng hadirkan perwakilan seluruh partai dan kelompok DPD. Sehingga sangat kental musyawarah dan kebersamaan.

“Disaat pandemi Covid-19 ini, MPR memaksimalkan kiprahny sebagai perekat bangsa. Dengan cara, lantang menyuarakan , mensosialisasikan serta melakukan aksi nyata tentang kegotong royongan. Juga tentang kebersamaan. Hal-hal tersebut menjadi salah satu poin kepercayaan rakyat kepada MPR,” lanjut Jazilul. (ira)
     

Tags: