MUI-Ansor Bangkalan Kecam Goyang Erotis

GP Ansor Kabupaten Bangkalan mengecam keras terkait adanya aksi penari seksi di areal Kolam Pemandian Bato Poteh yang berada di Desa Jaddih, Kecamatan Socah Bangkalan. Pihaknya telah melayangkan surat resmi terkait protes itu kepada Bupati Bangkalan, DPRD Bangkalan dan Polres Bangkalan.

GP Ansor Kabupaten Bangkalan mengecam keras terkait adanya aksi penari seksi di areal Kolam Pemandian Bato Poteh yang berada di Desa Jaddih, Kecamatan Socah Bangkalan. Pihaknya telah melayangkan surat resmi terkait protes itu kepada Bupati Bangkalan, DPRD Bangkalan dan Polres Bangkalan.

Bangkalan, Bhirawa
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bangkalan sangat menyayangkan hiburan yang diadakan oleh pemilik Kolam pemandian batu pote desa Jaddih Kecamatan Socah yang dilaksanakan pada hari Minggu (21/2). Bahkan MUI mengecam keras terhadap pengelola kolam pemandian karena dianggap melanggar perda kota Dzikir dan Sholawat.
?Pasalnya, tanpa ada pemberitahuan, pihak pengelola kolam pemandian yang biasa dikenal batu poteh itu, untuk menarik pengunjung, pihak pengelola memberikan suguhan hiburan goyang erotis dengan pakaian serba minim, hal ini yang membuat banyak orang geram dan mengecam acara tersebut.
“Kami mengutuk aksi yang tidak bermoral yang dilakukan oleh pihak pengelola kolam pemandian di desa Jaddih, aparat harus bertindak tegas, di sana itu banyak anak kecil,” kecam ketua MUI Bangkalan, KH. Syarif Damanhuri, Selasa (23/2) saat dikonfirmasi.
Lebih lanjut, kiai kharismatik ini mengharap kepada Pemkab ?Bangkalan untuk meninjau kembali izin yang diberikan kepada pihak pengelola kolam pemandian tersebut. “Aparat harus menutup tempat pemandian tersebut sebagai efek jera, kalau dibiarkan kejadian ini akan terus berlanjut,” ujarnya.
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Bangkalan, juga ambil andil mengecam keras terkait adanya aksi penari seksi di areal Kolam Pemandian Bato Poteh yang berada di Desa Jaddih, Kecamatan Socah Bangkalan. Sebab, GP Ansor menilai kegiatan tersebut dapat merusak moralitas masyarakat karena masuk dalam kategori porno aksi, yang tidak sesuai dengan norma agama. Ketua GP Ansor Kabupaten Bangkalan, KH Hasani Zubair mendesak Pemkab Bangkalan segera menindak lanjuti dan mengambil tindakan.
Bahkan, Hasani telah melayangkan surat resmi terkait protes itu kepada Bupati Bangkalan, DPRD Bangkalan dan Polres Bangkalan. Jika surat tersebut tidak diindahkan, GP Ansor mengancam akan mengambil tindakan bersama masyarakat. “Kami mengecam keras kegiatan tersebut (penari seksi) karena bisa merusak moral masyarakat,” terang Hasani, pada wartawan saat dikonfirmasi.
Menurut Hasani, pemkab Bangkalan harus bertindak tegas atas adanya kegiatan ini. Jika dalam waktu 2 x 24 jam protes tidak diindahkan, maka pihaknya bersama elemen masyarakat akan mengambil tindakan. “Kami berharap bupati, dewan, dan Kepolisian merespons surat ini dan segera menindaklanjuti. Kami tidak ingin kejadian ini terulang kembali,” tegasnya.
Kapolsek socah merasa kecolongan adanya kegiatan yang tidak bermoral di kolam pemandian batu poteh desa jaddih, pasalnya, tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihaknya kalau akan ada kegiatan. “Kami sangat kecewa kepada pengelola mas, mereka sudah janji kepada kita tidak akan ada kegiatan yang aneh-aneh, padahal ijin pengelolaan kolam itu kan belum keluar,” terang AKP. Sumono, Kapolsek Socah.
Seperti diketahui, para pengunjung Kolam Renang Batu Poteh dikejutkan dengan adanya aksi sejumlah penari seksi di areal kolam renang pada Minggu 21 Februari 2016 kemarin. Sebab, sebelumnya hal semacam itu tidak pernah dijumpai. Padahal, pengunjung yang datang ke sana tidak hanya orang dewasa, tetapi juga banyak anak-anak. Kondisi itu dianggap memberikan contoh yang buruk bagi masyarakat. [mb8]

Tags: