Dindik Jatim Mulai Siapkan Bibit Kompetisi Keterampilan Dunia

Persaingan 51 Bidang Keahlian Ramaikan LKS SMK Jatim
Dindik Jatim, Bhirawa
Pendidikan vokasi mendapatkan tempat cukup penting dalam penyiapan tenaga kerja terampil di Jatim. Berbagai langkah dilakukan mulai peningkatan kualitas SMK hingga membangun sikap kompetitif antar pelajar. Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK menjadi salah satu ajang untuk mengurai potensi keterampilan para pelajar.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Saiful Rachman menuturkan, Jatim dikenal sebagai provinsi vokasi. Karenanya, penyiapan tenaga terampil melalui SMK selalu menjadi prioritas. Usaha ini pun selaras dengan prestasi yang berhasil dikoleksi Jatim baik di tingkat nasional maupun dunia internasional.
“Tahun ini meski Jatim hanya mendapat juara kedua dalam LKS Tingkat Nasional, tapi kontingen Jatim dapat mendominasi kontingen Indonesia dalam World Skill Competition (WSC) 2017 di Abu Dhabi,” terang Saif di sela aktifitasnya meninjau LKS SMK Jatim 2017 di Banyuwangi, Minggu (22/10).
Saiful mengungkapkan, dalam WSC tahun ini tiga kontingen Jatim berhasil mendapat membawa pulang medali. Satu diantaranya meraih medali perak dalam bidang restaurant services. Sementara dua lagi mendapat medalions for excellent dalam bidang mobile robotics dan industrial control. “Perhelatan LKS baik di tingkat provinsi maupun nasional harus berjalan fair. Sehingga kontingen yang dihasilkan mampu totalitas bersaing di tingkat dunia,” ungkap mantan Kepala Badan Diklat Jatim itu.
Saiful menegaskan, dalam LKS SMK tahun ini pihaknya akan fokus menyiapkan kontingen untuk WSC. Pihaknya yakin, siswa SMK Jatim memiliki kompetensi yang siap bersaing dengan siswa di luar negeri. “Juara umum LKS Nasional juga tetap menjadi target,” tandas Saiful.
Kabid Pembinaan SMK Dindik Jatim Dr Hudiyono menambahkan, seleksi LKS SMK dilakukan mulai tingkat kabupaten/kota. Terdapat 51 bidang keahlian yang akan diperebutkan kemenangannya oleh para kontingen dari daerah. Dari total bidang lomba tersebut, lebih dari 900 siswa SMK menjadi peserta aktif di dalam ajang tersebut. “Dari 51 bidang keahlian itu, 50 di antaranya ada jenjang ke tingkat nasional. Namun ada tambahan satu lomba yang digelar oleh dunia industri sendiri,” ungkap Hudiyono.
Hudiyono menjelaskan, kompetisi ini akan berlangsung ketat. Sebab, peserta akan langsung dinilai oleh juri dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dudi). “Para peserta yang berhasil juara akan kita bina kembali untuk persiapan tingkat nasional,” pungkas Hudiyono. [tam]

Tags: