Musda Muhammadiyah Kota Batu Bahas Lingkungan

Ketua PDM Kota Batu Dr Nurbani didampingi jajaran pengurus harian saat menggelar konperensi pers persiapan Musda Muhammadiyah ke-4 Kota Batu (supriyanto/bhirawa)

Ketua PDM Kota Batu Dr Nurbani didampingi jajaran pengurus harian saat menggelar konperensi pers persiapan Musda Muhammadiyah ke-4 Kota Batu (supriyanto/bhirawa)

Kota Batu, Bhirawa
Kerusakan lingkungan akibat eksploitasi yang berlebihan dan tidak ramahnya manusia terhadap lingkungan menjadi perhatian dari Muhammadiyah Kota Batu. Oleh karena itu salah satu topik yang dibahas dalam Musda ke-4 Muhammadiyah Kota Batu pada 13 – 14 Pebruari mendatang adalah persoalan theologi lingkungan. Hal ini sebagaimana diungkapkan Ketua PD Muhammadiyah Kota Batu Dr Nurbani saat menggelar Konprensi Pers di Panti Asuhan Muhammadiyah di Bumiaji Kota Batu, Rabu kemarin (10/2) kemarin.
Dijelaskan, dalam pandangan orang saat ini menanam pohon itu sebagai proyek investasi yang punya nilai ekonomis semata. Padahal agama menganjurkannya karena menanam pohon itu sunnah.
“Jika daunnya dimakan ulat itu sedekah, ulat dan buahnya dimakan burung itu sedekah, dan oksigen yang memberi kehidupan manusia itu juga sedekah. Jadi menanam pohon itu akan memberikan kepada kita pahala yang terus menerus,” tuturnya.
Ditambahkan, jika membangun masjid, maka fungsinya hanya untuk orang-orang tertentu, yaitu Islam. Tetapi  kalau menanam pohon maka fungsinya untuk semua orang (universal). “Apalagi masjid yang kita miliki sekarang sudah banyak dan bagus-bagus, tinggal memakmurkannya saja,” tukasnya.
Dikatakan, kerusakan lingkungan saat ini sudah cukup memprihatinkan. Polusi debu, polusi sampah dan plastik terjadi di mana-mana, baik di kota maupun desa. Banjir dan tanah longsor menjadi berita setiap hari kala musim hujan datang.  Padahal kejadian tersebut dapat dicegah, jika aktifitas kehidupan manusia selalu mengedepan prinsip ramah lingkungan.
“Masyarakat harus dipahamkan bahwa membuang sampah di sungai itu haram. Karena dampaknya selain bisa menimbulkan banjir karena sungainya tersumbat sampah, juga menimbulkan bau tak sedap dan membahayakan kehidupan di air,” terang Nurbani.
Sebagai aplikasinya, warga Muhammadiyah akan melakukan aksi cabut paku di pohon, labelisasi pohon-pohon tua yang perlu diselamatkan, gerakan menanam satu orang satu tanaman, dan gerakan satu hari tanpa plastik. “Plastik itu bahan yang tidak bisa membusuk dan terurai oleh tanah, sehingga penggunaan plastik harus dibatasi. Kantong plastik misalnya. Seringkali hanya sekali pakai terus dibuang. Nah kita ingin lakukan gerakan penggunaan kantong plastik dipakai ulang berkali-kali, sehingga mengurangi volume sampah plastik,” tambah Sekretaris PDM Kota Tsalis Rifai.
Kota wisata Batu yang setiap tahunnya dikunjungi jutaan wisatawan mulai merasakan dampak terus menumpuknya volume sampah, terutama sampah plastik. Kalau tidak dikendalikan penggunaan kantong plastik tersebut, maka suatu saat Kota Batu menjadi gunung sampah plastik. Dalam Musda Muhammadiyah ke-4 tersebut, ada 25 calon yang akan dipilih untuk masuk kepengurusan PDM 2016-2020 mendatang. Tidak sama seperti kegiatan ormas keagamaan lainnya, pembukaan Musda ke-4 PDM Kota Batu akan diisi dengan parade seni budaya tradisional dan modern maupun Islami, donor darah, pengobatan gratis, dan kuliner gratis.  [sup]

Tags: