Musim Penghujan, Produksi Susu di Pasuruan Meningkat

Peternak sapi perah di wilayah Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan yang produksi susunya semakin meningkat menyusul musim penghujan, Kamis (14/12).[hilmi husain/bhirawa]

Pasuruan, Bhirawa
Produksi susu di Kabupaten Pasuruan tahun ini diprediksi bakal meningkat melebihi target. Prediksi ini berasumsi peternak tak kesulitan mendapatkan air dan rumput untuk pakan ternak saat memasuki musim penghujan.
Kasi Sumber Daya dan Kawasan Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan, Andewi Ambarupni menyampaikan tahun ini target produksi susu di Kabupaten Pasuruan mencapai 89.318 ton.
Besaran target itu bakal meningkat, mengingat selain musim penghujan, juga terdapat catatan periode Agustus 2017, sebanyak 88.000 ton susu diproduksi.
“Tahun ini, kami sangat yakin produksi susu akan meningkat. Lantaran ditunjang musim penghujan. Peternak tidak akan kesulitan air hingga rumput pakan ternah melimpah. Imbasnya, air susu sapi terus mengalir. Makanya, target sebanyak 89.318 ton untuk tahun ini pasti terpenuhi, bahkan bisa berlebihan,” ujar Andewi Ambarupni, Kamis (14/12).
Berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan, target produksi susu tahun 2016 juga melampaui target. Dari 86.214 ton susu yang direncanakan, terdapat 99.417 ton yang diproduksi saat itu.
“Karena jumlah ternak sapi perah meningkat, otomatis produksi susu melebihi dari capaian tahun lalu,” jelas Andewi Ambarupni.
Adapun jumlah populasi sapi perah di Kabupaten Pasuruan, lanjut Andewi, mencapai 86.847 ekor. Besaran jumlah itu tersebar paling banyak di wilayah Kecamatan Tutur, Puspo, Grati dan Lekok. Di kecamatan Purwosari dan Purwodadi, terdapat ternak sapi perah yang terus berkembang.
“Tahun 2014 sapi perah sekitar 80.551 ekor dan bertambah lumayan besar pada 2015 sebanyak 84.424 ekor. Untuk tahun 2016, meningkat menjadi 86.847 ekor,” tandasnya.
Susu sapi perah itu, dikirim ke koperasi-koperasi di tiap kecamatan, untuk selanjutnya dikirim ke pabrik pengolahan susu.
“Kami juga mempunyai pusat penelitian berupa Unit Pelaksana Tehnis Daerah (UPTD) Budidaya Ternak sapi, di Desa Sumberejo, Kecamatan Purwosari. Serta terdapat Sentra Peternakan Rakyat (SPR), berada di Purwosari dan Tutur,” kata Andewi Ambarupni. [hil]

Tags: