Muswil ke-4 PKB Jatim, Abdul Halim Terpilih Kembali Ketua DPW

Gubernur Dr H Soekarwo saat menghadiri Muswil ke-4 PKB Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Minggu (27/11). Acara tersebut juga dihadiri Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Gubernur Dr H Soekarwo saat menghadiri Muswil ke-4 PKB Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Minggu (27/11). Acara tersebut juga dihadiri Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

PKB Jatim, Bhirawa
Seperti diprediksi sebelumnya Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar kembali terpilih sebagai Ketua DPW PKB Jatim periode 2016-2021 secara aklamasi dalam Muswil ke-4 PKB Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Minggu (27/11).
Thoriqul Haq, selaku Ketua Panitia Muswil PKB Jatim ditemui usai Muswil PKB Jatim membenarkan bahwa Abdul Halim menang secara aklamasi dan mendapat dukungan dari 38 DPC kabupaten/kota untuk menjadi Ketua DPW PKB Jatim 2016 – 2021.
“Yang pasti Pak Halim masih dipercaya oleh semua DPC PKB Jatim untuk duduk kembali sebagi Ketua DPW PKB Jatim. Karena pada saat duduk sebagai Ketua DPW PKB Jatim periode 2011 – 2016 terbukti perolehan kursi di DPRD Jatim meningkat dari 11 menjadi 21 kursi dan membuat PKB menjadi partai pemenang pemilu 2014 lalu,”ujar Thoriqul Haq yang juga Ketua Komisi C DPRD Jatim ini.
Ia juga menambahkan, dalam pelaksanaan dan pemilihan Ketua DPW PKB Jatim ini tetap mengedepankan musyawarah mufakat, sehingga pelaksanaan Muswil PKB Jatim ini berjalan dengan lancar tanpa kendala apapun. Sementara itu terkait struktur organisasi  DPW PKB Jatim periode 2016 – 2021 ini nanti ditentukan oleh tim formatur.
Sementara itu Gubernur Jatim Dr H Soekarwo yang hadir mengatakan  secara umum  Muswil PKB  Jatim mempunyai tiga tugas. Yaitu menyampaikan laporan pertanggungjawaban, merencanakan program kerja dan memilih ketua umum untuk periode selanjutnya.
“Ada syarat secara akedemik dan empiris  keberhasilan atau suksesnya suatu organisasi, 50 persen lebih ditentukan oleh ketua. Jadi jangan salah memilih ketua,”pesan Pakde Karwo, panggilan karib gubernur saat menghadiri pembukaan Muswil ke-4 PKB Jatim.
Selanjutnya Pakde Karwo pada kesempatan itu menyumbangkan pemikiran terhadap program kerja. Disampaikannya bahwa telah terjadi pergeseran pemikiran tentang partai politik. Yaitu dimulai dengan diterbitkannya UU No 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik yang kemudian diganti dengan UU No 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik dan selanjutnya berganti lagi dengan diterbitkannya UU No 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan UU No 2 Tahun 2011.
Hal tersebut membawa konsekuensi pada perubahan secara bertahap dalam tujuan pembentukan partai politik, yang pada gilirannya mengubah kedudukan  partai politik dari infrastruktur politik menjadi supra struktur politik. “Artinya, pada titik awal tujuan pembentukan partai politik masih bersifat umum dalam mewujudkan cita-cita nasional dan mengembangkan kehidupan demokrasi yang berdasarkan Pancasila,” jelasnya.
Tetapi pada perkembangannya, lanjutnya, menyentuh hal yang bersifat fundamental yaitu adanya kewajiban moral bagi partai politik untuk memelihara dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta mewujudkan kesejahteraan rakyat.
“Kewajiban baru tersebut telah dilaksanakan dengan baik oleh partai-partai di Jatim. Mereka kompak ikut menyejahterakan masyarakat dengan ciri berakhlak mulia yang merupakan ciri khas Jawa Timur,” ungkapnya.
Hal tersebut dapat terjadi, karena masyarakat Jawa Timur 96,7 persen beragama Islam. Artinya, proses perjuangan panjang meletakkan para ulama pada posisi yang sangat penting untuk Jawa Timur dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai orangtua, gubernur mengingatkan bahwa jalan yang kita tempuh semakin terjal untuk menegakkan kebaikan. Gempuran liberalisasi sangat kuat, tetapi kalau kita teguh maka hal tersebut tidaklah sulit kita hadapi.  “Mari kita coba Jawa Timur menginspirasi Indonesia, karena Jawa Timur gudangnya para ulama,” ajak gubernur seraya mengakhiri sambutannya.
Sedangkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat membuka Muswil ke-4 DPW PKB Jatim kemarin mengaku bangga dengan prestasi yang telah dicapai oleh kepengurusan DPW Jatim di bawah kepemimpinan Abdul Halim Iskandar.
“Dalam Muswil pertama agendanya laporan pertanggungjawaban. Dari situ akan muncul evaluasi dan rekomendasi. Agenda pemilihan calon ketua, DPP menyerahkan sepenuhnya kepada DPW dan DPC sebagai pemilik suara. Jujur saya bangga dengan DPW PKB Jatim ini karena telah berhasil menjadi pemenang di Pileg lalu. Tapi hanya menang tipis, tipis sekali. Karena itu di Pileg 2019 nanti PKB Jawa Timur tidak boleh menang tipis, harus menang mutlak,” ujarnya usai acara pembukaan.
Pihaknya berpesan kemajuan PKB di Jatim ini sangat membanggakan dan tentu bisa menjadi barometer bagi DPW PKB lainnya di Indonesia.
“DPW PKB Jatim ini paling berprestasi dari DPW lainnya. Prestasi ini harus dijadikan barometer oleh yang lain. DPP (PKB pusat) tidak ada apa-apanya kalau tidak ada dukungan dari DPW-DPW seperti DPW PKB Jatim,” tegas mantan Menakertrans ini.
Hal lain, pria yang juga adik kandung Halim Iskandar tersebut juga sempat memuji Gubernur Jatim Dr H Soekarwo yang tampak hadir dalam acara Muswil. Menurutnya kemajuan Jatim tak lepas dari kepemimpinan Pakde Karwo (sapaan akrab Soekarwo) yang terus melakukan pembangunan tanpa ada pencitraan yang berlebihan.
“Pesan saya buat Pak Halim kalau nanti jadi gubernur, contoh itu Pakde Karwo. Apa yang menjadi harapannya dibuktikan dalam kenyataan, bukan hanya pencitraan. Macak iku yo oleh, tapi lek macake kenemenen iku yo nggilani,” ujar Cak Imin.
Ia menambahkan, dengan jargon yang diusung Pak Halim untuk maju di Pilgub Jatim 2018 nanti, yakni Holopis Kuntul Baris maka jelas pesannya siapa yang tidak berbaris maka dia tidak akan terpilih. “Mari kita bekerja, mari kita rebut kemenangan karena di tangan kita, masa depan Nahdliyin bisa membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi semuanya,” ujarnya. [cty]

Tags: