Nahdiyin Diserukan Pilih Caleg Aswaja

Mutawakkil Alallah

Mutawakkil Alallah

PWNU Jatim, Bhirawa
Untuk mengantisipasi agar masyarakat Nahdiyin tidak terpecah belah saat Pileg 2014 ini, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyerukan agarĀ  masyarakat Nahdiyin memilih Caleg dengan latar belakang Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja).
Selain itu PWNU jatim menegaskan kaum Nahdiyin agar tidak Golput dan menolak praktek money politic sebab haram hukumnya.
Menurut Ketua PWNU Jatim, KH Mutawakkil Alallah jika penggunaan hak pilih hakikatnya untukĀ  menentukan pemimpin atau nasbur ri’asah, yang dalam pandangan agama adalah wajib. Maka bila dilakukan dengan niat dan cara yang benar termasuk ibadah.
”Akan tetapi kalau sebaliknya-niat namun caranya salah, adalah perbuatan kesia-siaan yang tidak disukai agama,” ujar Mutawakkil Allallah kepada wartawan di kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar Timur Surabaya, Rabu (2/4).
Ia menerangkan, dalam Khittah Nahdlatul Ulama disebutkan, ‘Setiap warga NU adalah warga negara yang mempunyai hak-hak politik yang dilindungi undang-undang. Dan harus dilakukan secara bertanggungjawab, sehingga menumbuhkan sikap hidup yang demokratis, konstitusional, taat hukum dan mampu mengembangkan mekanisme musyawarah dan mufakat dalam pemecahan masalah yang dihadapi bersama.
“Setiap muslim dianjurkan menggunakan hak politiknya dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai tidak bersikap atau golput. Karena itu merupakan sikap tidak bertanggungjawab untuk menentukan kebaikan bersama bagi negaranya sendiri,” tuturnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo ini menambahkan, NU tidak mempermasalahkan siapa caleg yang akan dipilih dan dari manapun partainya.
Asalkan , lanjut Kyai Mutawakil ,calon pemimpin yang dipilih memiliki kriteria seperti berakhlakulkarimah, setia kepada Pancasila sebagai ideologi negara dan menganut faham Islam Ahlussunnah Wal Jamaah yang diikuti mayoritas bangsa.
Ditambahkannya, selain itu pemimpin kedepan harus bersikap jujur, bertanggungjawab, cerdas memecahkan masalah, komunikatif dalam perilaku sehari-hari. Serta mempunyai kapabilitas dan kecakapan sesuai tugas yang diembannya.
“Kita mengimbau pada masyarakat khususnya warga Nahdliyin, pilih wakil rakyat yang dapat dipercaya kejujurannya dan sesuai kriteria yang kita sebutkan tadi. Pilihlan calon se-aqidah dengan ahlussunnah Waljamaah, apapun partainya asalkan sesuai kriteria,” terangnya.
Di tempat yang sama, Rois Syuriyah PWNU Jatim KH Miftachul Akhyar menambahkan, praktek money politik menjadi pola bagi caleg untuk meraup suara terbanyak. NU menegaskan, money politik hukumnya Haram. “Karena akan membawa akibat berlangsungnya negara ini,” tandasnya. [cty]

Rate this article!
Tags: