Nikah Massal di Sidoarjo Sepi Peminat

5-foto 1-nikah massalSidoarjo, Bhirawa
Sampai tanggal 20 Januari 2015, warga Sidoarjo yang berminat menjadi peserta nikah massal, masih tercatat sebanyak 10 pasang. Pihak panitia memutuskan, kalau sampai tanggal 30 Januari nanti peserta ternyata masih kurang dari 30 pasang pengantin, maka nikah massal yang tiap tahun digelar untuk meramaikan HUT Kab Sidoarjo itu, tak akan digelar di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten.
”Sebab gebyarnya dinilai kurang, tapi kegiatan nikah massal tetap berjalan, hanya saja  dilaksanakan di KUA masing-masing calon pengantin,” jelas Wakil Ketua 3 BAZNAS Sidoarjo, Drs M Ilhamudin, Selasa ( 20/1) kemarin, di Kantor BAZNAS Sidoarjo.
Menurut Ilham, padahal untuk kegiatan nikah massal  tahun 2015 ini pihak panitia dari  Baznas Sidoarjo sudah memberikan woro-woro ke 18 kecamatan, sekaligus sudah memasang spanduk pengumumannya mulai Oktober 2014 lalu.
”Ya kita tunggu saja sampai tanggal 30 Januari nanti, tapi kalau sampai tak mencapai target, seremonialnya tak kita langsungkan di pendopo,” kata Ilham, yang juga Kabag Kesra Pemkab Sidoarjo itu.
Ilham berpikir positif saja, kalau sampai tak ada yang mendaftar jadi peserta nikah massal, ia beranggapan berarti orang yang tergolong kurang yang mampu di Kab Sidoarjo bisa saja mulai berkurang. Sehingga mampu untuk membiayai pernikahannya sendiri.
Dari catatan sementara, 10 pasang pengantin nikah massal yang telah mendaftar diantaranya berasal dari Kec Sidoarjo, Kec Krembung, Kec Wonoayu, Kec Balongbendo, Kec Prambon, Kec Candi dan Kec Tanggulangin.
Untuk sementara, pasangan nikah massal yang muda dan tua jumlahnya sementara masih seimbang. Untuk pasangan termuda atas nama Irsa Violina Febriyanti lahir tahun 1995 asal Desa Ketegan, Kec Tanggulangin. Akan menikah  nikah dengan Dwi Rama asal Desa Kendal Pecabean Kec Candi Lahir tahun 1995.
Sementara pasangan calon pengantin yang tertua, sementara atas nama Bronto lahir 1960 asal Desa Singkalan, Kec Balongbendo menikah dengan Kasti asal Desa Singkalan, Kec Balongbendo lahir tahun 1960.
Meski seandainya nanti tak sampai diseremonialkan di Pendopo Kabupaten, tapi pihak panitia dari Baznas Sidoarjo tetap membantu jalannnya pernikahan mereka. Diantaranya membantu memberikan mahar perkawinan, uang transport dan ada bantuan modal usaha untuk menunjang kelangsungan kehidupan mereka. ”Mereka dapat bantuan itu sebab mereka termasuk orang yang kurang mampu,” kata Ilham.
Disampaikan Ilham, pada kegiatan nikah massal pada tahun 2014 kemarin, pelaksanaan dilaksanakan di Pendopo Kabupaten, karena peserta yang ikut nikah massal cukup banyak yakni ada 40 pasang. [ali]

Keterangan Foto  : Pemandangan menarik yakni nikah massal di Kab Sidoarjo saat diarak dengan naik becak menuju Pendopo Delta Wibawa tahun 2014 lalu.

Rate this article!
Tags: