Nomor Urut Madep Manteb, Malang Anyar Sesuai

Ketiga pasangan calon saat menunjukkan nomor urut hasil pengundian KPU Kabupaten Malang. (supriyanto/bhirawa)

Ketiga pasangan calon saat menunjukkan nomor urut hasil pengundian KPU Kabupaten Malang. (supriyanto/bhirawa)

Kab.Malang, Bhirawa
Pasangan Rendra Kresna – H Sanusi (Madep Manteb) dan pasangan Dewanti Rumpoko – Masrifah Hadi (Malang Anyar) akhirnya keturutan memperoleh nomor urut yang diinginkan.
Dalam pengundian nomor urutan pasangan calon, urutan pengambilan didasarkan pada nomor seri uang Rp 20 ribuan yang diserahkan.
Pasangan H Rendra Kresna – H Sanusi menggunakan seri nomor TG0833985 berhak mengambil terlebih dahulu. Kemudian disusul pasangan Dewanti Rumpoko – Masrifah Hadi dengan seri nomor 2DR998507. Pasangan Malang Anyar ini memilih nomor sesuai identitas plat nomor kendaraannya yaitu 507. Dan urutan terakhir adalah pasangan Nurcholis – M Mufidz yang menyerahkan seri nomor DG0490002.
Setelah pengundian, ternyata ketiganya memperoleh nomor urut pasangan sesuai urutan pengambilan. Pasangan Rendra – Sanusi memperoleh nomor urut 1, kemudian Dewanti – Masrifah 2 dan Nurcholis – Mufidz 3. Atas hasil undian ini, Rendra mengaku sangat senang, karena nomor urut 1 itu gampang diingat.
“Tentu senang karena nomor urut 1 itu gampang diingat. Satu itu yang pertama dan juara 1 itu pemenang,” kata Rendra dengan senyum lepas.
Sementara itu Dewanti juga tak kalah senangnya. Dia mengaku sejak awal memang mengidam-idamkan nomor urut 2.  Nomor urut ini juga sama dengan nomor seri uang yang diserahkan. “Nomor serinya kan dimulai dari nomor 2, sedangkan 3 digit terakhir 507 sesuai nomor kendaraan saya dan suami,” tutur Dewanti.
Sejak awal dia memang tidak menyiapkan nomor seri yang digitnya tinggi, tapi mencari nomor yang menjadi identitas keluarga, yaitu 507.
Usai menggelar pengundian nomor urut, KPU menggelar penandatanganan kampanye damai. Seluruh paslon membubuhkan tanda tangan kesepakatan kampanye damai diketahui Forpimda kab Malang, Kapolres Batu, KPU dan Panwas.
Setelah itu masing-masing diminta untuk berorasi. Rendra nampak kurang bersemangat, sementara Dewanti memberikan pidato dengan lantang, sedangkan Nurcholis lebih banyak melucu. [cyn. sup]

Tags: