Objek Wisata Pantai Lombang Sumenep Tetap Jadi Idola Pengunjung

Pengunjung Pantai Lombang Sumenep. (M. Syamsul Arifin/bhirawa)

Sumenep, Bhirawa.
Salah satu objek wisata di Sumenep, Pantai Wisata Lombang, Kecamatan Batang-batang tetap menjadi idola pengunjung, baik domestik maupun mancanegara. Buktinya, jumlah pengunjung mulai awal Januari ringga sekarang tetap banyak dan terus meningkat. Di objek wisata pantai tertua di Kabupaten ujung timur Pulau Madura itu, pengunjung tidak hanya dimanjakan oleh pantai dan lambayan ranting pohon cemara, tapi ada puluhan kuda yang sengaja disiapkan untuk disewa oleh para pengunjung.
Kepala UPT Wisata Pantai Lombang, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Anwar mengatakan, objek wisata Lombang ini tidak pernah sepi dari pengunjung setiap harinya. Namun, lebih banyak pengunjung di hari-hari libur seperti Sabtu dan Minggu serta hari libur lebaran. Sesuai data di UPT Wisata Pantai Lombang, Disparbudpora Sumenep, pada bulan Januari 2017, wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Lombang sebanyak 36 orang, pengunjung nusantara sebanyak 3.114 orang.
Pada bulan Pebruari, sebanyak 24 orang wisman, nusantara sebanyak 2.376 orang, bulan Maret pengunjung 32 orang wisman, nusantara 3.368 orang, bulan April untuk sebanyak 60 orang wisman, nusantara 3.415 orang. Bulan Mei, pengunjung sebanyak 24 orang wisman, nusantara 4.301 orang, bulan Juni 5 wisman, nusantara 645 orang, bulan Juli 31 wisman, nusantara sebanyak 4.794 orang.
“Untuk bulan Agustus datanya masih belum masuk dan selama tahun ini, yang paling sedikit pada bulan Juni karena bersamaan dengan bulan puasa. Mungkin masyarakat sibuk berpuasa, tidak mau berlibur kemana-mana, hanya sebagian masyarakat yang mau ke Lombang,” kata kepala UPT Wisata Pantai Lombang, Minggu (3/9).
Menurut Anwar, data kunjungan tersebut diluar momen lebur lebara Ketupat, karena pada momen tersebut mempunyai target tersendiri dari pengelola objek wisata Pantai Lombang sehingga tidak dimasukkan dalam data kunjungan harian. “Kalau untuk momen libur lebaran ketupat, itu ada targetnya sendiri, baik target jumlah pengunjung maupun target pemasukan ke PAD, jadi di luar target secara keseluruhan tahunan,” ujarnya.
Disinggung soal sejumlah fasilitas di wilayah objek wisata, pihaknya mengaku masih banyak kekurangan, salah satunya akses jalan dari pintu masuk menuju pantai Lombang terkesan kurang perhatian sehingga jalan banyak yang rusak.
Namun, pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak karena hal tersebut merupakan kewenangan pemerintah daerah. “Sebenarnya kami di UPT sudah sering mengajukan perbaikan, tapi mungkin belum ada dananya. Kami berharap, pemerintah daerah juga menganggarkan untuk perbaikan akses jalan menuju wisata Lombang ini,” tuturnya.
Pantai Lombang tersebut merupakan salah satu objek wisata yang dikelola Pemerinhat Kabupaten setempat dan telah menyumbang ke PAD. Target PAD dari Pantai Lombang ini sekitar Rp60 juta lebih pertahun dan setiap tahun telah melampaui target tersebut.
“Tiket masuk pengunjung dihari-hari biasa sebesar Rp2 ribu per orang, namun untuk hari-hari tertentu kami memang sengaja menaikkan untuk memenuhi target PAD. Tapi kalau menaikkan harga tiket itu kami pasti membuat even dengan menambah hiburan diwilayah pantai,” tegasnya.
Di Sumenep ini ada tiga objek wisata yang telah menyumbang ke PAD yakni Pantai Lombang, Pantai Slopeng di Kecamatan Dasuk dan Musium Keraton Sumenep di kecamatan Kota. Selain itu ada banyak objek wisata yang telah bermunculan menjelang Visit Sumenep Year 2018 di antaranya Pantai Gili Labak, Desa Kombang, Kecamatan Talango, Pantai Sembilan, Kecamatan Giligenting, Pulau Kesehatan Giliyang, Kecamatan Dungkek, Pemandian Kirmata, Kecamatan Saronggi, Taman Tectona dan TSI, masing-masing Kecamatan Batuan, dan Pemandian WPS, Kecamatan Manding. [sul]

Tags: