Pacu Percepatan ‘Pertanian Cerdas Iklim’

Indonesia diperkirakan akan mengalami kemarau panjang. Dan, guna menghadapi musim kemarau panjang atau El Nino yang diprediksi mulai Juli hingga September 2023 maka masa tanam para petani meski mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Tepatnya, melalui Kementerian Pertanian (Kementan). Pasalnya, saat kemarau seperti sekarang petani harus segera melakukan percepatan tanam agar di sisa musim hujan ini petani masih bisa panen. Sehingga, tidak salah jika demi capaian hasil panen berbagai terobosan dan inovasi meski perlu terus dilakukan pemerintah guna mengawal pergerakan masa tanam petani Tanah Air.

Salah satunya, melalui Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) bisa membuktikan mampu menghemat penggunaan air pada lahan persawahan hingga 21% yang direalisasikan oleh Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) di Indonesia. Bahkan, dari hasil evaluasi tahun 2022, menunjukkan peningkatan rata-rata 0,56 ton per ha, dari 6,19 ton per ha dilokasi non CSA menjadi 6,75 ton/ha dilokasi CSA. Hal itu diperkuat data produktivitas dari Badan Pusat Statistik (BPS) melalui perhitungan Kerangka Sampling Area (KSA), (Republika,30/5/2023).

Data tersebut, minimal memberikan solusi alternatif bagi petani dalam menghadapi berbagai tantangan masa tanam, ditengah sumberdaya lahan dan air yang makin terbatas, ditambah adanya fenomena perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan suhu, munculnya iklim ekstrem serta terjadinya perubahan pola musim hujan dan kemarau yang tidak menentu mengakibatkan terjadinya degradasi sumber daya lahan dan air, bencana banjir dan kekeringan serta meningkatnya serangan hama dan penyakit tanaman.

Dampak perubahan iklim tersebut, tentu tidak bisa dibiarkan. Pasalnya, jika dibiarkan akan berpotensi mengancam produksi pertanian, menurunkan efesiensi dan efektifitas distribusi pangan kususnya padi. Untuk itu, berbagai alternatif antisipasi atas dampak perubahan iklim meski dihadirkan. Sehingga, tidak salah jika upaya Kementan dalam melakukan kegiatan Pertanian Cerdas Iklim/CSA perlu mendapat dukungan, termasuk dari pemerintah daerah agar berperan aktif mengawal dan mendampingi kegiatan CSA sehingga mampu mendukung pertanian berkelanjutan dan dapat memastikan ketahanan pangan dalam kondisi perubahan iklim.

Gumoyo Mumpuni Ningsih
Dosen Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Tags: