Pakde Karwo Pertanyakan Inivestasi Tak Kunjung Realiasi ke Dubes Inggris

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo dan Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik berdiskusi serius terkait penawaran investasi di Jatim, di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo dan Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik berdiskusi serius terkait penawaran investasi di Jatim, di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo mempertanyakan izin prinsip investasi perusahaan-perusahaan Inggris yang belum terealisasi kepada Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik. Hal ini disebabkan karena Inggris merupakan salah satu negara investor besar di Jatim.
“Izin prinsip investasi perusahaan-perusahaan Inggris ingin dibahas apa sebabnya belum terealisasi. Apakah ada hambatan? Nanti datanya perusahaan-perusahaan tersebut kami kirimkan ke Kedutaan Inggris di Indonesia,” ujarnya saat menerima Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (23/6).
Ia mengatakan, Jatim semakin dekat dan terus bekerjasama dengan Inggris. Hubungan antara pemerintah Jatim dengan Inggris semakin erat di berbagai bidang, khususnya bidang ekonomi, industri, bisnis, dan investasi. Sehingga izin prinsip yang belum terealisasi ini menjadi hal yang perlu dibahas bersama.
Dijelaskannya, Pemprov Jatim telah melakukan kunjungan ke Inggris oleh beberapa pejabat dan Kadin Jatim sekitar April lalu. Kunjungan tersebut dilakukan penawaran investasi Pemprov Jatim kepada para pengusaha di Inggris. Dari hasil kunjungan, terdapat 7 perusahaan yang sudah proses realisasi seperti perusahaan konsultan dan micro finance.
Ke depannya, pada September, lanjut Pakde Karwo sapaan lekat Gubernur Jatim, Pemprov Jatim akan ke Inggris untuk membahas izin prinsip investasi yang belum terealisasi sekaligus mematangkan investasi-investasi yang masuk di Jatim guna mempersiapkan kunjungan para pengusaha dari Inggris ke Jatim pada Bulan November mendatang.
Lebih lanjut disampaikannya, Jatim akan menyampaikan prospektus dan spesifikasi investasi kepada para pengusaha di Inggris. Sehingga nantinya saat para pengusaha dari Inggris yang jumlahnya ada 80 orang bisa melakukan one on one business meeting dengan pengusaha yang ada di Jatim.
“Dari hasil kunjungan April lalu terdapat tujuh perusahaan sudah proses realisasi. Yang menjadi program Pemprov Jatim ke Inggris sekitar Bulan September adalah izjin prinsip belum terealisasi dan membahas kunjungan pengusaha Inggris yang sekitar 80 orang pada Bulan November. Dimatangkan dulu prospektus dan spesifikasi investasi. Setelah dibahas di Inggris, pada Bulan November nantinya bisa terjadi one on one business meeting di Jatim. Jadi tidak pada presentasi, tetapi lebih fokus pada pelaksanaan,” jelas Pakde Karwo.
Pakde Karwo menyatakan minatnya untuk melakukan kerjasama dengan Inggris di bidang micro finance karena posisi pembiayaan Indonesia turun saat ini. Jatim ingin kerjasama micro finance dengan ijin dari OJK. “Kemungkinan kerjasama bidang micro finance tersebut dengan sistem bridging. Ini yang sedang dimatangkan dengan OJK,” imbuh Pakde Karwo.
Sementara itu, Dubes Inggris Moazzam Malik mengatakan, selama 1,5 tahun menjabat sebagai Dubes Inggris sudah keempat kalinya mengunjungi Jatim. “Saya berharap kunjungan ini akan mempererat hubungan antara Jatim dan Inggris,” katanya.
Menurutnya, Inggris merupakan investor terbesar kedua di Jatim. Inggris sudah membuka beberapa kerjasama seperti kursus Bahasa Inggris British Council dan membuka kantor untuk kepengurusan visa di Jatim pada Januari lalu. Dengan begitu jika masyarakat Jatim ingin berkunjung ke Inggris bisa lebih mudah untuk mengurus visa. [iib]

Tags: