Palembang Bank Sumsel Bertahan di Posisi Kedua

Palembang Bank Sumsel Bertahan di Posisi KeduaSolo, Bhirawa
Tim bola voli putra Palembang Bank Sumsel Babel bertahan di posisi kedua klasemen sementara kompetisi Pertamina Proliga 2016 setelah menang tipis 3-2 (28-30, 25-22, 20-25, 25-17, 15-13) atas Jakarta Elektrik dari PLN.
Hasil pada putaran kedua di GOR Sritex Arena Solo, Minggu itu, menempatkan Putra Palembang tetap di peringkat kedua dengan nilai 11 dari tujuh kali main. Posisi itu berada di bawah Surabaya Samator pada puncak klasemen dengan nilai 15 dari enam kali bertanding.
Drama kemenangan tipis 3-2 atas tim tangguh Jakarta Elektrik disambut gembira ratusan pendukung anak-anak Palembang yang merasa dihibur oleh penampilan salah seorang pemain asingnya, Mory Sidibe, asal Prancis.
Melalui permainannya yang enerjik, Mory sering mendapat sambutan meriah. Pemain berkulit hitam itu pun membalas budi pendukungnya dengan gerakan-gerakan melucu. Ia juga tercatat sebagai penyumbang terbesar dalam meraih poin bagi timnya.
Kekalahan tersebut merupakan yang kedua bagi Jakarta Elektrik setelah sehari sebelumnya di tempat yang sama kalah 2-3 dari Bekasi BVN. Akibat kalah dua kali tersebut, posisi PLN belum beranjak dari peringkat keempat dengan nilai sembilan dari tujuh kali laga.
Pelatih Jakarta Elektrik, Putut Marhaento, kepada wartawan usai pertandingan menuding petugas lapangan termasuk wasit tidak bekerja secara maksimal. “Mereka lebih banyak menonton pertandingan yang memang berlangsung ketat, sehingga penjaga garis lupa pada tugasnya mengawasi jatuhnya bola. Akibatnya kami banyak dirugikan, terutama pada saat krusial,” katanya.
Pendapat berlawanan disampaikan pelatih Palembang Bank Sumsel, Victor Laiyan, yang menyatakan bahwa kepemimpinan wasit Agung ukup fair.
“Kesalahan sedikit itu wajar dan tidak bisa digeneralisasi bahwa kepemimpinan wasit secara keseluruhan buruk,” kata Victor yang merasa puas selama tampil di Solo berhasil meraih tiga poin.
Menurut Victor maupun Putut, kompetisi masih seru hingga akhir laga karena persaingan antarpeserta masih cukup ketat, kecuali Surabaya Samator yang nilainya terpaut jauh dari peserta lain. [hel.ant]

Tags: