Pamerkan Lukisan – Kaligrafi Bernuansa Islami di Haul Ampel

3- Foto Haul AmpelSurabaya, Bhirawa
Memeringati Haul Sunan Ampel , Dinas Pariwisata melalui UPTD Ampel menggelar Pameran Lukisan dan kaligrafi bertajuk Keindahan Tak Terbendung. Bertempat di UPTD Ampel, acara yang diselenggarakan dalam rangkaian Haul Sunan Ampel tersebut memamerkan karya lukis dan kaligrafi dari 17 pelukis dari berbagai daerah. Selain pameran, acara tersebut disisipi workshop untuk siswa. Pameran berlangsung mulai Rabu (11/6) hingga sekarang, Minggu (15/6).
Febri Aditya, Kepala UPTD Ampel menuturkan, pameran ini merupakan bentuk apresiasi kepada para 17 seniman dari berbagai daerah. Selain itu, pameran ini sebagai bentuk kepedulian terhadap pemuda yang ada di Surabaya.
” Pameran ini menjadi penting karena diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan Haul Sunan Ampel dan menjadi agenda tetap. Secara tidak langsung Disparta Surabaya dalam hal ini UPTD Wisata Religi Ampel, sudah memberi spirit secara konsisten perkembangan seni rupa. Khususnya seni lukis kaligrafi dan lukisan islam di Surabaya dan Indonesia,” terangnya ketika ditemui Bhirawa.
Ketua pelaksana Pameran, Budi Sulaiman mengatakan, panitia telah berupaya memberikan dan sekaligus menjawab kepercayaan yang diberikan. Kami mencoba menciptakan ruang silaturahmi, agar seniman atau perupa dan pecinta seni, pemerhati seni, curator, kolektor dan public seni secara luas bisa menjalin kebersamaan demi terciptanya tujuan.
” Yang dipamerkan diruangan ini ada 80 Lukisan dan kaligrafi dari 17 seniman. Dengan karya-karya yang dipamerkan kali ini mampu mewarnai, memberi wawasan sejarah sekaligus representasi karya-karya yang memiliki akar budaya tradidsi Indonesia ditengah gempitnya seni kontemporer sekarang ini,” paparnya.
Pameran yang digelar sejak Rabu kemarin, tambah Sulaiman, sebagian lukisan dan kaligrafi ada yang sudah terjual (sold). Bahkan ada tokoh-tokoh besar yang dilukiskan dengan bahan acrylic on canvas salah satunya karya Wadji Iwak yang memamerkan lukisan bergambar Hasyim Asyari dan Gusdur.
” Yang terjual selama pameran berlangsung karya Zainal dengan judul ‘Bulan Purnama, karya Bambang Tri dengan judul ‘Thoha’, karya Andiek Eduk dengan judul ‘Janji Allah’, dan Maha Pengasih Maha Penyanyang karya karya saya sendiri,” paparnya.
Yusron Aminulloh selaku pemerhati lukisan mengatakan, membaca judul pameran ini sempat terhentak. ‘Keindahan yang Tak Terbendung’ sebuah judul multi persepsi secara filosofis, namun bisa juga hanya mengandung dua makna kalau sudut pandangnya psikologis.
” Karena secara psikologis, judul ini bisa merambah pada sikap kesombongan, keangkuhan, tetapi bisa juga sekaligus kepasrahan padaNya. Tergantung dari sudut mana kita melihat,” jelasnya.
Saya yakin, tambah Yusron, judul acara ini adalah doa, harapan, dan keinginan. Agar kelak suatu saat melahirkan karya yang masterpiece, karya lukisan yang mampu menusuk kalbu, mengoyah batin penikmat lukisan dan menggelorakan semangat bagi kehidupan. Karena sebuah karya seni punya peran besar menjaga batas atas nilai.
” Lukisan yang ditampilkan dalam pameran ini beragam, baik kekuatan goresan, ketajaman pelukisnya menyampaikan pesan zaman, ataupun mazhab yang dianut pelukisnya. Tapi tujuan acara ini syiar, tentu keragaman itu menjadi keindahan,” ujarnya.
Andi Ananta, salah satu seniman lukis asal Surabaya yang juga memamerkan karyanya yang berjudul ‘Taubat I’, ‘Taubat II’, dan ‘Taubat III’ ini menggambarkan seorang perempuan yang bertobat. Karena menjelang memasuki bulan Ramadan, maka dengan tema ini sagat pas apalagi tempat prostitusi terbesar se Asia Tenggara juga akan ditutup 18 Juni mendatang.
” Seiring penutupan Dolly besok, dan mau memasuki bulan puasa ini saya sengaja ambil tema taubat. Saya juga sering melakukan observasi  ke lokalisasi gimana keadaan Dolly yang sesungguhnya, dari situ ide-ide muncul untuk menggoreskan di kanvas dengan tema Taubat,” jelasnya Andi Ananta. [geh]

Keterangan Foto : Andi Ananta salah satu seniman lukis asal Surabaya yang juga ikut andil dalam pameran mengamati karyanya yang berjudul ‘Taubat’, Minggu (15/6). (geh/bhirawa]

Tags: