Panglima TNI Hadi Tjahjanto Nyekar ke Makam Bung Karno

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat melakukan ziarah ke Makam Bung Karno bersama rombongan. [Hartono/Bhirawa]

(Memperingati HUT TNI Ke-73) 

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Prosesi ziarah ke Makam Presiden Indonesia terdahulu kini menjadi tradisi dalam setiap rangkaian kegiatan HUT TNI, dimana tradisi yang pertama kali dilakukan oleh mantan Panglima TNI Gatot Nurmantio ini dan kini dilanjutkan di era kepemimpinan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Memperingati HUT TNI ke 73 tahun ini, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama rombongan berziarah ke Makam Bung Karno, Rabu (19/9) kemarin yang mengusung tema Profesionalisme TNI Untuk Rakyat.
Selain ke Makam Bung Karno, rangkaian ziarah ini juga akan dilanjutkan ke makam Mantan Presiden RI lainnya diantaranya makam Gus Dur di Jombang, makam Soeharto di Imogiri, Solo serta makam Panglima Sudirman di taman makam pahlawan Kusuma Negara Jogyakarta.
“Kegiatan ziarah ini merupakan rangkaian kegiatan HUT TNI ke 73. Ini adalah tradisi yang bagus untuk dilanjutkan. Tradisi ini tetap dipertahankan untuk mengingatkan perjuangan pendahulu. Ingat pesan Bung Karno Jas Merah, jangan melupakan sejarah,” kata Marsekal Hadi Tjahjanto.
Rombongan Panglima TNI tiba di area Makam Bung Karno tepat pukul 10.00 WIB. Setelah penyambutan, Panglima TNI yang didampingi KSAD, KASAU, dan KASAL sempat istirahat di ruang transit. Kemudian dilanjutkan dengan upacara penghormatan yang dipimpin Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. 5 menit upacara penghormatan tepat di depan Makam Bung Karno, kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dan tabur bunga di pusara Bung Karno.
“Kami berharap, perjuangan dan semangat para pendahulu ini dapat diimplementasikan di masa sekarang,” jelasnya.
Bahkan dalam kesempatan itu, Marsekal Hadi Tjahjanto mengingatkan agar di tahun politik, prajurit TNI bersikap netral. Demi menjaga netralitas ini, pihaknya mengeluarkan buku saku sebagai pegangan para prajurit di lapangan untuk menjaga netralitas.
Ia menegaskan apabila ada prajurit yang tidak bersikap netral sesuai perintah atasan, Panglima TNI meminta untuk segera dilaporkan ke Pusat Penerangan (Puspen) TNI.
“Kalau ada yang tidak netral laporkan. Pasti akan ditangani dan diberi sanksi sesuai tingkatan pelanggaran. Mulai dari tidak diikutkan pendidikan, kemudian tidak ada jabatan strategis. Jika tidak ikut pendidikan otomatis berdampak pada kepangkatan,” tegasnya.
Sebelumnya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian juga melakukan serangkaian safari guna menyampaikan kepada prajurit TNI dan Polri untuk menjaga netralitasnya. “Saya sudah safari bersama Kapolri, menyampaikan harapan kita sesuai tujuan menjaga netralitas,” terangnya.
Dalam tahun politik, soliditas TNI/Polri memang dibutuhkan untuk menjaga keutuhan NKRI guna mewujudkan stabilitas keamanan dan stabilitas politik. Aparat TNI-Polri harus dapat berlaku netral dan bisa memosisikan diri sebagai penengah.
Sekitar pukul 11.00 WIB, rombongan meninggalkan area Makam Bung Karno. Rombongan kemudian menuju ke Pendopo Ronggo Hadi Negoro Kabupaten Blitar sebelum bertolak ke Jombang. [htn]

Tags: