Panglima TNI Kunjungi Ponpes An-Nur 2 Bululawang

Pengasuh Ponpes An-Nur 2 Al-Murtadlo Bulawang KH Fathul Bari (kiri) saat menyambut kedatangan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (tengah), di Ponpes An-Nur 2 Desa Bululawang Kec Bululawang Kab Malang, Minggu (16/7). [cahyono/bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Pondok Pesatren (Ponpes) An-Nur 2 Al-Murtadlo Desa Bululawang Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang mendapatkan kunjungan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Minggu (16/7) pagi. Kunjungan Panglima TNI tersebut dalam rangka menghadiri halal bihalal bersama ribuan para santri dan alumni ponpes setempat.
Selain Panglima TNI berhalal bihalal dengan para santri dan alumni, dalam kesempatan itu juga Jenderal Gatot Nurmantyo juga meletakkan batu pertama perluasan pembangunan masjid yang ada di area Ponpes An-Nur 2.
Pengasuh Ponpes An-Nur 2 Al-Murtadlo KH Fathul Bari (Gus Fathul) di sela-sela kunjungan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Ponpes An-Nur 2 Desa Bululawang menjelaskan perluasan pembangunan masjid tersebut, karena kapasitas masjid kurang luas, mengingat setiap tahun santri yang belajar di Ponpes An-Nur 2 terus bertambah.
“Panglima TNI memenuhi undangan kami untuk menghadiri halal bihalal yang telah digelar pondok, dan sekaligus Pak Gatot saya minta untuk meletakkan batu pertama dalam pembangunan perluasan masjid. Karena semakin banyaknya santri, masjid di pondok ini tidak bisa lagi menampung para santri,” tutur dia.
Dijelaskannya, Ponpes An-Nur ini berdiri pada 1979, dengan lahan seluas 13 hektare. Dan saat ini santri yang belajar di pondoknya sebanyak 7 ribu orang santri-santriwati yang datang dari seluruh Indonesia. Sehingga Ponpes yang diasuh ini merupakan ponpes Bhineka Tunggal Ika. Karena santri yang belajar di pondok tersebut dari berbagai daerah di Indonesia.
Pada kesempatan itu, ia juga menambahkan kegiatan yang digelar ini, sekaligus juga memperingati wafatnya ayah Gus Fathul, yakni KH Mochmad Badruddin yang ke -100 harinya. Beliau wafat di usia 75 tahun, pada 28 Februari 2017 karena sakit. Dengan wafatnya KH Mochmad Badruddin, maka putera-puteri dan menantu beliau melanjutkan perjuangan ayahanda untuk membesarkan pondok.
“Kami atas nama keluarga, dan pengasuh Ponpes An-Nur 2 berterima kasih kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang telah hadir dalam undangan kami. Serta berterima kasih Bapak Panglima TNI yang telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan perluasan masjid yang ada di dalam Ponpe An-Nur,” tandas Gus Fathul.
Di tempat yang sama, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat menyampaikan pidatonya di acara halal bihalal menyinggung kekayaan bangsa Indonesia. Menurutnya, bangsa Indonesia ini merupakan negara yang sangat istimewa jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Sebab, Indonesia ini telah memiliki kekayaan yang luar biasa, salah satunya adalah Sumber Daya Alam (SDA). Sehingga Indonesia banyak dilirik oleh negara-negara di dunia.
Selain Indonesia memiliki kekayaan SDA,  Indonesia juga memiliki kekayaan dalam hal pangan dan mineral. Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan, jika penduduk di dunia ini berjumlah lebih kurang 7,5 miliar orang. Padahal, idealnya bumi ini diisi 3-4 miliar orang. Sehingga dengan besarnya jumlah penduduk tersebut, maka  membutuhkan pangan dan mineral yang besar pula. “Terus bertambahnya jumlah penduduk di dunia, hal itu akan berpengaruh pada ketersediaan pangan dan mineral. Ini yang membuat Indonesia dilirik negara lain,” paparnya.
Namun, Gatot juga menegaskan, bangsa Indonesia hingga kini tidak pernah mengalami kekurangan dalam hal pangan dan mineral. Dan itu dikarenakan, bangsa Indonesia telah memiliki kekayaan SDA yang melimpah, sehingga tidak terjadi kekurangan pangan. Apalagi, juga ditunjang dengan kekayaan laut, dan ikan. Untuk itu, masyarakat Indonesia harus bisa menjaga kekayaan yang telah dimiliki, dan jangan sampai kekayaan yang dimiliki ini jatuh ke negara lain. [cyn]

Tags: