Pasarkan Produk Pangan Bulog Jawa Timur Gandeng LDII

Bulog siap jalin organisasi lainnya untuk pasarkan produk pangan.

Surabaya, Bhirawa
Banyaknya pondok pesantren yang berada di bawah naungan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jatim, Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Jawa Timur menggandeng Dewan Pimpinan Wilayah LDII untuk memasarkan produk pangan.
Kepala Bulog Divre Jatim, Muhammad Hasyim mengungkapkan keseriusan kerjasama ini dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman pasaran produk bulog dengan pesantren di bawah naungan LDII Jatim. “Untuk jumlahnya masih belum tahu, tapi yang jelas pondok pesantren itu nantinya akan berfungsi juga sebagai tempat pemasaran produk bulog. Seperti Rumah Pangan Kita (RPK) yang selama ini sudah berjalan di masyarakat,” terangnya, Senin (2/9).
Muhammad Hasyim menambahkan dengan adanya kemudahan penyaluran itu, masyarakat yang ada di sekitar pondok juga bisa merasakan beras dengan harga yang cukup terjangkau. “Begitu juga dengan penghuni pondok, juga bisa memenuhi kebutuhan pangan mereka dengan baik,” katanya.
Adapun jenis beras kategori medium yang dijual dipatok seharga Rp8.100 setiap kilogramnya dan untuk beras premium dipatok Rp10.500 setiap kilogramnya. “Kami memiliki 16 lokasi gudang di seluruh Jatim, sehingga akses pengiriman ke pondok pesantren LDII bisa menjadi lebih mudah,” ujarnya.
Sementara itu sebelum penandatanganan nota kesepahaman dilakukan, telah dilakukan komunikasi dengan pengurus LDII Jatim. “Sudah ada komunikasi sebelumnya. Namun, tidak menutup kemungkinan kami juga akan menjalin kerja sama dengan organisasi lainnya,” kata Muhammad Hasyim.
Ketua DPW LDII Jatim, Amin Adi mengatakan LDII memiliki sejumlah pondok pesantren skala besar atau kecil. “Seperti di Surabaya, kami memiliki lima sampai tujuh pondok pesantren dengan kategori besar. Mereka nantinya yang menjadi embrio mencoba konsumsi beras milik Bulog,” pungkasnya.
Nantinya, bila pondok tersebut sudah berjalan, tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan dengan pondok pesantren lainnya yang lebih kecil. “Di Kediri, Perak Jombang serta Kertosono juga ada pondok LDII yang besar. Mereka nantinya akan menjadi percontohan, kalah bagus akan terus dikembangkan lagi,” jelasnya. [riq]

Tags: