MEA Jadi Ajang Promosi Produk Lokal

Calon Bupati MG Hadi Sutjipto saat berkunjung di salah satu pabrik tebu di Sidoarjo. [achmad suprayogi/bhirawa]

Calon Bupati MG Hadi Sutjipto saat berkunjung di salah satu pabrik tebu di Sidoarjo. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan bergulir akhir tahun 2015, menjadi tantangan dan sekaligus peluang mengembangkan potensi produk unggulan lokal. Peluang ini sangat terbuka bila seluruh masyarakat Sidoarjo bahu-membahu bersama pemerintah menguatkan tekad untuk meraihnya.
Salah satu pengurus Tim Pemenangan Paslon Sidoarjo Hatiku, Caturahadi, Senin (12/10) mengungkapkan, kalau kondisi ini diungkapkan H Abdul Kolik SE saat berdiskusi dengan generasi muda dari berbagai komunitas di Posko Jl Teuku Umar Sidoarjo.
Menurut Cak Kolik-sapaan akrab Abdul Kholik, kini di Sidoarjo masih memiliki potensi perikanan berbasis pertambakan, umumnya yang di wilayah timur atau perikanan darat di belahan Sidoarjo barat dan sekitarnya. Kota Delta ini banyak memiliki produk unggulan lokal, seperti industri tas dan koper Tanggulangin. Juga kegiatan ekonomi kreatif mulai makanan olahan, home industry, furniture sampai daur ulang sampah. ”Termasuk, potensi wisata kuliner berbagai makanan khas daerah yang ada di Sidoarjo ini,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan H MG Hadi Sutjipto SH MM, selain potensi produk unggulan lokal, Sidoarjo juga memiliki sarana penting untuk memperkenalkan semua itu. Jadi, kini Sidoarjo sudah dikenal sebagai Kota Transit the Airport City atau Kota Singgah bagi pelaku bisnis dari berbagai negara.
Termasuk Bandara Juanda yang merupakan Bandara Internasional berlokasi Sidoarjo dapat disulap sebagai penguat kegiatan bisnis dan usaha jasa-perdagangan. Bahkan Bandara dapat menjadi modal untukĀ  membangun sebuah brand image tersendiri untuk menarik kegiatan bisnis pendukung yang akan membuka lapangan kerja.
Potensi lain, di sekitar Bandara Juanda berpotensi terbuka untuk usaha jasa pengiriman barang, perbelanjaan, antar-jemput menuju hotel sampai aktivitas jasa bongkar muat. Jasa transportasi atau intromoda angkutan antara bandara, terminal bus antar kota, atau bisnis taksi komersial yang menuju stasiun. ”Selain itu juga berpeluang digiatkanĀ  pusat perdagangan dan niaga grosir, convention center, kawasan komersial, kawasan olahraga juga kawasan perkantoran,” pungkas Pak Tjip. [ach]

Rate this article!
Tags: