Pastikan Aktivitas Pertanian di Kota Batu Tak Mandek Pasca Musibah Puting Beliung

Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Sugeng Pramono (baju hijau) saat berkordinasi dengan beberapa anggota Komisi B DPRD Batu di Kantor Dinas Pertanian Batu, Selasa (7/1)

Kota Batu,Bhirawa
DPRD Kota Batu bersama Dinas Pertanian (Distan) Kota setempat memastikan bahwa proses pertanian di beberapa Desa di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu tetap berjalan pasca terjadinya bencana angin kecang di tiga desa pada Oktober tahun 2019 lalu. Melalui Dinas Pertanian, Pemkot akan memberikan bantuan saprodi agar para petani tetap bisa menggarap lahan pertanian mereka.
Ada tiga Desa di Kecamatan Bumiaji yang paling parah mengalami kerusakan dalam musibah angin kencang tersebut. Yaitu, Desa Sumberbrantas, Gunungsari, dan Sumbergondo. Dan untuk para petani terdampak di ketiga Desa ini, Distan bakal memberikan bantuan saprodi senilai Rp 1 miliar. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Sugeng Pramono dihadapan para Anggota Komisi B DPRD Kota Batu yang melakukan kunjungan kerja di Kantor Dinas Pertanian, Selasa (7/1) siang.
“Kunjungan Komisi B ke Dinas Pertanian ini untuk menggali secara administrasi mulai dari jumlah petani terdampak, luasan lahan, dan pelaksanaan bantuan yang akan diberikan kepada petani terdampak bencana,” ujar Sugeng, Selasa (7/1).
Ia menjelaskan, bentuk bantuan yang akan diberikan melalui gapoktan dan satu kelompok tani di awal tahun ini berupa pupuk organik padat, bibit tanaman sayur mayur, green house.
“Kita juga akan menggelar aksi penaman pohon cemara pecut di lokasi lahan pertanian yang terdampak,”tambah Sugeng. Ia menyatakan bahwa bantuan ini tidak bisa diberikan kepada seluruh petani terdampak. Hanya petani yang tergabung dalam Gapoktan dan kelompok tani yang berbadan hukum sesuai dengan aturan Kementerian. Namun Distan juga akan mengusahakan bantuan untuk petani lain secara bertahap.
Diketahui, dalam musibah angin kencang lalu ada sekitar 200 petani yang terdampak. Adapun lahan terdampak di Desa Sumberbrantas sekitar 200 hektar dan Desa Tulungrejo sekitar 203 hektar.  
“Selain itu, sesuai harapan petani yang terdampak mereka meminta rescedule (waktu tambahan) membayar cicilan atau kredit mereka di bank. Kami sudah koordinasi dengan Bank Indonesia dan OJK dengan lampiran rekom jumlah petani di masing-masing desa terdampak,” jelas Sugeng.
Sementara Komisi B DPRD Batu akan mengawal terus pemberian bantuan ini hingga semua petani terdampak bisa kembali melaksanakan aktivitasnya dengan normal. Iapun menyadari jika pemberian bantuan kepada petani ini harus dilakukan secara bertahap.
“Kita (DPRD Batu) dan Dinas Pertanian Kota Batu ini bukan superman, yang bisa langsung menyelesaikan tugas dengan sekali kerja. Dewan bersama Distan akan terus menyalurkan bantuan pertanian ini secara bertahap,”ujar Ketua Komisi B, Hari Danah.(nas)

Tags: