Pastikan Okupansi Shelter dan RS Covid-19 Kota Batu Aman

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko

Kota Batu,Bhirawa
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko memastikan keadaan okupansi shelter dan rumah sakit (RS) Covid-19 Kota Batu masih aman.

“Kesiapan dan okupansi shelter dan rumah sakit (untuk menerima pasien Covid-19) masih aman. Namun saya tetap berharap ketersediaan tempat untuk pasien Covid-19 ini jangan sampai penuh,”ujar Dewanti, Selasa (2/2).

Ia menjelaskan bahwa pasca pelaksanaan PPKM jilid I pihaknya telah memeriksa tingkat okupansi shelter dan RS Covid-19. Untuk rumah sakit, tempat yang disediakan untuk penanganan pasien Covid-19 baru terisi 60 persen. Artinya, masih tersedia 40 persen ruangan yang siap menangani pasien Covid-19.

“Sementara di shelter Covid-19 Kota Batu tempat yang telah terisi tidak sampai 40 persen. Namun sekali lagi saya berharap semua tempat yang disediakan itu jangan sampai terisi penuh,”jelas Dewanti.

Iapun memastikan kesiapan petugas dalam menerima pasien Covid-19 tidak perlu dikhawatirkan.

Adapun menyikapi inefektif PPKM pertama secara nasional, bukan berarti Kota Batu tidak akan melaksanakan PPKM jilid II ini. Menurut Dewanti, inefektif PPKM pertama ini terjadi akibat kesadaran masyarakat yang rendah. Sementara PPKM bisa efektif jika masyarakat memiliki kesadaran bahwa ini untuk kepentingan dan kesehatan mereka.

Semua pihak seharus mendukung langkah pemerintah untuk melaksanakan PPKM. PPKM harus dijadikan media bersama untuk menahan diri demi kesehatan.

Dewanti menambahkan, hanya sedikit efek positif yang diperoleh selama PPKM pertama. Karena belum ada keselarasan antara pemerintah dan masyarakat dalam menyikapi kebijakan PPKM. Apalai banyak masyarakat yang mengeluh merasa diperlakukan tidak adil oleh pemkot dengan memberlakukan PPKM.

Dalam PPKM Jilid II ini, lanjut wali kota, pihaknya juga tidak akan memperketat ketentuan yang ada. Ia akan lebih fokus memperbaiki pemahaman masyarakat terhadap PPKM

“Agar masyarakat lebih memahami untuk tidak berkerumun, semisal membatasi aktivitas nongkrong. Berbeda soal dengan mereka yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, asalkan tetap menjaga protokol kesehatan,”tandas wali kota.(nas)

Tags: