PBNU Tak Akui Kampus Unisma

Kampus Unisma Malang.

Kampus Unisma Malang.

Kota Batu, Bhirawa
Statemen Ketua PBNU Dr KH Said Agil Siradj yang menyatakan bahwa PTNU di Indonesia hanya 24 PT membuat sejumlah PT yang dikelola yayasan NU resah. Pasalnya, walaupun tidak didirikan langsung oleh PBNU, PT yang didirikan oleh orang-orang NU tersebut merupakan PTNU juga.
Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri M.Si, mengatakan Unisma merupakan PT yang didirikan oleh tokoh-tokoh NU di Malang di tanah yayasan NU seluas 6 hektar. Unisma telah berkembang pesat dan mampu mensejajarkan diri dengan PTN lainnya.
“Kalau kemudian PBNU hanya mengakui 24 PTNU saja, tentu tidak fair karena banyak tokoh NU yang mendirikan PTNU. Kiprah PTNU-PTNU yang jumlahnya ratusan telah mengharumkan dan membesarkan nama NU, sekaligus menjadi kebanggaan Nahdliyin,” tutur Maskuri.
Oleh karena itu, terkait statemen yang disampaikan Ketua PBNU tersebut, Maskuri perlu memberikan klarifikasi agar jangan sampai Unisma yang selama ini sudah dikenal sebagai PTNU membuat masyarakat bingung.
“Jangan sampai statemen menyebabkan kesalahpahaman di masyarakat. Sebab walaupun didirikan yayasan NU bukan PBNU, Unisma tetaplah PTNU. PBNU statusnya melakukan pembinaan, sekaligus membantu pengembangunan kerjasama PT NU, baik yang didirikan oleh PBNU maupun yayasan NU,” paparnya.
Masyarakat sangat menghargai dan bersyukur atas peran aktif PBNU dalam mendukung mencerdaskan bangsa. Sehingga PBNU bertekad mendirikan 26 PTNU lagi agar genap 50 PTNU. Namun Maskuri berharap PNBNU mempertimbangkan daerah mana saja yang akan menjadi target pendirian PTNU. Jangan sampai daerah yang telah memiliki PTNU yang dikelola yayasan, didirikan PTNU lagi.
“Kalau ini dilakukan, maka akan berpotensi menimbulkan konflik antar pengelola karena sama-sama mengatasnamakan PTNU,” tegas Maskuri.
Dijelaskan saat ini jumlah PTNU yang ada hampir 210 PTNU, seperti Univ NU surabaya, UNU sidoarjo, ada PTNU dan  Unsuri. Di Malang ada Unisma, Unila ada di Karangploso Alqolam Gondanglegi, dan Ibnu Sina.
“PBNU harusnya bangga banyak PTNU yang didirikan oleh tokoh-tokoh NU dalam bentuk yayasan NU. Statemnt Unisma bukan milik yayasan NU, akan menghancurkan posisi PTNU lainnya. Seharusnya tidak perlu ada disparitas yang didirikan PBNU dengan yayasan-yayasan NU. PTNU-PTNU yang telah ada harus dibina dan dibantu pengembangannya sebagaimana yang telah dilakukan kepada  24 PTNU yang didirikan oleh PBNU.
Dikatakan, selama ini PTNU yang ada belum mendapat pembinaan secara intens dari PBNU.
“Unisma siap melakukan pendampingan dan pembinaan kepada PTNU-PTNU lainnya melalui kegiatan kemitraan, pengabdian dan penjaminan mutu pendidikan,” janji Maskuri.
Terkait dengan hal itu, Maskuri mengaku Wakil Ketua PBNU sudah setuju dan akan ditindak lanjuti di Muktamar NU, di mana ada forum khusus terkait ektensi dan pemikiran PTNU di Indonesia.
“Hal ini penting agar PTNU di Indonesia bisa lebih berkembang dan bukan malah menciptakan disparitas antara PTNU yang didirikan PBNU, Yayasan atau orang-orang NU,” tandas Maskuri. [sup]

Rate this article!
Tags: