PDM Lamongan Cari Bibit Atlet Lewat O2SM

Para atlet saat pembukaan di Stadion Surajaya di event Olimpiade Olah Raga Siswa Muhammadiyah se – Karasidenan Bojonegoro. [alimun hakim]

Lamongan, Bhirawa
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan menggelar Olimpiade Olah Raga Siswa Muhammadiyah (O2SM) 2019 se-Eks Karisidenan Bojonegoro. Pembukaan O2SM 2019 ini digelar di Stadion Surajaya Lamongan, Selasa (5/11) kemarin.
Saat pembukaan O2SM 2019 itu, Ketua PDM Lamongan, H Shodikin mengatakan, tujuan digelarnya O2SM 2019 se-Eks Karasidenan Bojonegoro ini untuk berlomba dalam hal kebaikan. ”Jadilah kader yang memiliki kemampuan untuk berkompisi dengan yang lain. Tentunya berkompetisi dalm hal kebaikan,” kata Shodikin.
Shodikin menjelaskan, gelaran ini dilakukan Majelis Dikdasmen PDM Lamongan dengan tujuan untuk mencari bibit-bibit di Muhammadiyah yang akan diikutkan dalam kompetisi tingkat propinsi hingga tingkat nasional.
“Sesuatu itu butuh dipersiapan, maka tujuan lain dari O2SM 2019 ini mencari atlet atau bibit – bibit untuk diikutkan dalam kompetisi yang lebih tinggi, misalnya tingkat propinsi atau tingkat nasional,” Jelas Shodikin.
Di sisi lain, Ketua Panitia O2SM 2019, Suparto SPd di hadapan peserta O2SM 2019 tingkat SMP atau Mts Muhammadiyah itu menyebutkan O2SM tahun ini merupakan yang ke empat.
“Persertanya se-Eks Karisidenan Bojonegoro, yakni dari Lamongan, Tuban dan Bojonegoro. Dan secara keseluruhan, pada O2SM 2019 panitia menyiapkan hadiah dana untuk pembinaan dan juara umum sebesar Rp58 juta. Ini semua diharapkan menjadi pendorong bagi seluruh peserta untuk menciptakan prestasi,” papar Suparno.
Sedangkan nomer yang dilombakan diantaranya SMP/Mts putra lari 100 Meter, 200 M, 400 M, 800 dan 3 ribu M, tolak peluru, lompat jauh, catur klasik, pencak silat (TS) dan lempar lembing. Sementara kelas putri yang dilombakan diantaranya lari 100 M, 200 M, 400 M, 8 ribu M dan 1.500 M, tolak peluru, lompat jauh, catur klasik, pencak silat (TS) dan lempar lembing.
“Sedangkan pesertanya adalah peserta didik SMP/Mts Muhammadiyah yang mewakili satuan pendidikan masing-masing, dibuktinya dengan rapot asli dan foto kopi serta surat keterangan dari kepala satuan pendidikan,” pungkas Suparno. [aha]

Tags: