Surabaya. Bhirawa
Grand opening Pasar Turi baru pada 18 Maret nanti terancam batal. Mayoritas pedagang enggan masuk ke pasar yang dibangun kembali setelah terbakar 8 tahun silam.
Ketua Kelompok Pedagang (Kompag) Pasar Turi H. Syukur menyatakan hampir 90 persen pedagang tetap menolak berjualan di dalam Pasar Turi Baru. Mereka tetap ngotot berjualan di Tempat Penampungan Sementara (TPS).
“Ada beberapa persoalan mengapa pedagang hingga kini tidak mau masuk ke Pasar Turi. Selama persoalan tersebut belum tuntas, maka kami tidak akan masuk,” tegasnya.
Syukur mengatakan masih ada sengketa hukum soal Pasar Turi. Dan kasus ini sedang proses di Polda Jatim. “Baru beberapa hari lalu dilakukan gelar perkara di Polda jatim,” kata pedagang yang masih berjualan di TPS.
Selain itu juga pedagang sudah sepakat menolak PT Gala Bumi Perkasa (PT GBP) untuk mengelola Pasar Turi Baru. Kebijakan PT GBP selama ini dinilai merugikan pedagang karena banyak pungutan.
”Selain itu, izin operasional Pasar Turi belum keluar. Bahkan IMB-nya belum keluar karena sertifikat tanah yang baru seluas 2, 3 hektar belum keluar,” katanya.
Disinggung soal sebelum dilaksanakan grand opening, pengembang akan melaksanakan sosialisasi pada 17 Pebruari nanti, Syukur menegaskan disilahkan. Namun pedagang tidak akan datang. “Jika memang perlu dengan pedagang, ya silahkan datang ke posko yang ada di TPS,” tegasnya.
Sedangkan menurut General Manager Pasar Turi Baru, Tedi Supriyadi menegaskan pihaknya sebelum melakukan grand opening akan sosialisasi dulu. Semua pedagang akan diundang, termasuk pedagang yang selama ini menolak masuk.
“Kami berharap semua pedagang nantinya masuk dan berjualan di dalam. Mereka itu loh sudah membayar lunas stan. Berdasarkan catatan ada 4.600 pedagang yang sudah bayar. Jadi eman jika stan yang ada tidak dimanfaatkan,” cetusnya.
Untuk menarik pedagang masuk, Tedi menyatakan pihaknya akan memberikan berbagai kemudahan. “Selama ini kan mereka enggan masuk karena adanya biaya tinggi. Kami sendiri tidak tahu, pungutan apa yang dianggap memberatkan pedagang. Makanya kami siap membeberkan kebijakan pada pedagang. Yang pasti kami akan memberikan kemudahan bagi mereka,” katanya.
Selaku manejemen Pasar Turi Baru, memang memiliki tugas untuk meramaikan kembali. “Kami akan mengumpulkan seluruh pedagang yang ada untuk bisa buka serentak pada 18 Maret. Bahkan dalam grand opening ini akan mengundang semua pejabat, tokoh masyarakat serta pedagang sendiri,” jelasnya.
Untuk diketahui grand opening Pasar Turi Baru akan dilaksanakan 18 Maret mendatang. Untuk itu manajemen Pasar Turi Baru dan pedagang yang sudah berjualan di sana, meminta dukungan kepada Pemkot Surabaya, Rabu (3/2) lalu.
Pemkot sendiri menyatakan mendukung namun ada persoalan yang harus diselesaikan antara pemkot dengan pengelola Pasar Turi dan pengelola dengan pedagang. Tujuannya agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. [dre]