Pejabat Pemkot Batu Datangi Graha Pancasila untuk Peroleh Vaksin Booster

Suasana saat para Pejabat Pemkot Batu mendatangi Graha Pancasila untuk mendapatkan vaksinasi Booster, Kamis (13/1).

Pemkot Batu, Bhirawa
Ratusan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu Kamis (13/1), mendatangi Graha Pancasila yang ada di area Balai Kota Batu.

Mereka mengantri untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster yang mulai diberikan kemarin. Sebelum pemberian booster untuk ASN, di tempat yang sama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu juga memberikan pelayanan vaksinasi Booster untuk masyarakat umum.

“Hari ini (kemarin) adalah kick off atau pembukaan untuk layanan vaksinasi booster. Hari ini ada sebanyak 150 dosis Booster yang akan diberikan kepada para penerima,”ujar Drg Kartika Trisulandari, Kamis (13/1).

Kartika menjelaskan bahwa di awal vaksinasi Booster ini pihaknya memprioritaskan ASN yang usianya sudah di atas 45 tahun dengan menderita komorbid atau penyakit bawaan terlebih. Dan pada pekan depan Dinkes Batu juga akan melakukan vaksinasi Booster di sembilan fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di Kota Batu.

Diketahui, ada di lima puskesmas yang akan membuka pelayanan vaksinasi Booster ini. Yaitu, Puskesmas Batu, Beji, Bumiaji, Junrejo dan Sisir. Kemudian untuk Rumah Sakit (RS), vaksin Booster akan diberikan di RS Karsa Husada, RS Bhayangkara Hasta Brata, RS Baptis, dan RS Etty Asharto.

Ditambahkan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu, dr Susana Indahwati bahwa pemberian vaksin dosis ketiga ini mengikuti instruksi dari Pemerintah Pusat. Adapun dosis yang dipakai adalah setengah dari dosis kedua.

Meskipun Kota Batu telah masuk kategori kekebalan imunitas (herd immunity), tetap saja melaksanakan vaksin dosis ketiga. Hal ini dinilai penting untuk menjaga masyarakat dari potensi penularan.

“Justru yang boleh vaksin dosis ketiga adalah wilayah yang warganya 75 persen lebih telah mendapatkan dosis kedua. Dengan dosis ketiga ini, berdasarkan hasil penelitian di beberapa tempat, bisa cepat sembuh juga,” jelas Susan.

Lebih lanjut dikatakan bahwa vaksin Booster ini diberikan kepada Kota atau Kabupaten yang cakupan dosis pertama mencapai 70 persen dan cakupan dosis kedua mencapai 60 persen.

Vaksin Booster ini diberikan selain untuk alasan kesehatan, juga dilakukan untuk penguatan ekonomi. Ada tiga alasan penting dari sisi kesehatan kenapa harus diberikan Vaksin Booster ini. Pertama, adanya kecenderungan penurunan jumlah antibody sejak 6 bulan pasca vaksinasi terutama di tengah kemunculan varian Covid-19 termasuk Omicron.

Kedua, sebagai bentuk usaha adaptasi masyarakat hidup di masa Pandemi Covid-19 dan ketika memenuhi hak warga Indonesia untuk mengakses vaksin demi perlindungan diri dan komunitas.

“Vaksin Booster ini diberikan secara gratis dengan kriteria sasaran usia 18 tahun ke atas dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap minimal 6 bulan yang lalu. Prioritas untuk lansia dan kelompok rentan dan dilaksanakan di fasilitas kesehatan milik pemerintah,” jelas Susan.

Berikut kombinasi vaksin yang sudah ditentukan oleh Kemenkes RI, *Vaksin 1&2 Sinovac -> Vaksin booster 1/2 dosis Pfizer.

*Vaksin 1&2 Sinovac ->Vaksin booster: 1 dosis Vaksin Astrazenca.

*Vaksin 1&2 Astrazeneca -> Vaksin booster: 1/2 dosis moderna.

Kombinasi ini dibuat berdasarkan ketersediaan dan perkembangan hasil penelitian sesuai dengan BPOM, ITAGI, dan WHO. Beberapa penelitian dari luar negeri Vaksin booster dengan jenis kombinasi yang berbeda (Heterolog) menunjukan hasil antibodi yang sama atau lebih baik dari vaksin booster dengan jenis yang sama (homolog).

Penelitian dalam dan luar negeri menunjukan vaksin booster 1/2 dosis menghasilkan peningkatan level antibodi yang relatif sama/ lebih baik dibanding dosis penuh dengan KIPI yang lebih ringan. [nas.dre]

Tags: