Pelajar Sidoarjo Antusias Ikuti Lomba Geguritan Online

Proses penilai yang dilakdukan oleh juri dalam lomba Geguritan Jenggolo Manik. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Puluhan pelajar Sidoarjo dan sekitarnya, mulai tingkat SD, SMP hingga SMA mengikuti lomba Geguritan Online. Lomba diselenggarakan Dewan Kesenian Sidoarjo dan Komunitas Jenggolo Manik Sahabat ini bertemakan Geguritan Sebagai Cambuk Melawan Pandemi Covid 19.
Menurut Sekretaris Penitia, Lidia Iik Miadi, proses penyisihannya sudah berjalan dengan baik, bahkan sudah sampai pada tahap penetapan para finalis. Mulai kategori Anak – anak usia 13 hingga 17 tahun, Remaja usia 14 hingga 19 tahun dan Juara Favorit. Untuk pemenang juaranya nanti akan diumumkan sekitar akhir bulan ini.
Mbak Iik-sapaan akrabnya menjelaskan, lomba ini dalam rangka menghidupkan Budaya Jawa, atau menguri – uri Budaya Jawi agar budaya itu tidak punah. Jadi siapa lagi yang melestarikan Budaya Jawa, kalau bukan para generasi mudanya. ”Kalau melihat antusias pesertanya, ternyata masih banyak remaja yang ingin belajar seni budaya,” jelas Mbak Iik.
Sementara itu, Kepala Museum Negeri Mpu Tantular, Edi Irianto selaku pembina Komunitas Jenggolo Manik Sahabat Museum menambahkan, pada intinya komunitas Jenggolo Manik itu merupakan komunitas yang melestarikan Budaya Jawa. Memang sebaiknya dalam melestarikan Budaya Jawa itu, museum harus bekerjasama dengan masyarakat. Supaya kerjasamanya bisa lebih ekfektif ya harus melalui komunitas – komunitas seperti Jenggolo Manik Sahabat Museum ini.
“Program – program yang sudah kami lakukan lebih bisa mengena di hati masyarakat. Bisa menyatu, antara Program Museum, Komunitas Jenggolo Manik dan masyarakatnya. Bersama-sama menguri – uri Budaya Jawi. Hal ini juga membuktikan bahwa museum itu tidak tertutup, bisa merangkul masyarakat dengan baik,” jelas Edi.
Edi menegaskan, bila masyarakat yang mempunyai aktifitas – aktifitas, namun kurang kompetitif atau kurang mendapatkan wadah atau tempat – tempat latihan, di museum bisa mewadahi kebutuhan mereka.
“Bisa memfasilitasi dan menyatukan program – programnya secara integral. Jadi lomba Geguritan yang digagas Jenggolo Manik merupakan bentuk realisasi saat melatih anak – anak di sekolah. Jadi tempat pelatihannya juga di museum ini, memberikan wadah mereka untuk berkompetitif,” tandasnya. [ach]

Tags: