Pembacokan Bacabup Independen Lamongan Diduga Bukan karena Pilkada

H Mujianto, calon independen Pilkada Lamongan 2015 menjadi pembacokan orang tak dikenal. Saat ini dia dirawat di RS Muhammadiyah Lamongan.

H Mujianto, calon independen Pilkada Lamongan 2015 menjadi pembacokan orang tak dikenal. Saat ini dia dirawat di RS Muhammadiyah Lamongan.

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menduga kasus pembacokan Bacabup Lamongan dari jalur independen, Mujianto, bukan karena masalah Pilkada. Namun diduga alasan pribadi antara Mujianto dengan pelaku pembacokan.
“Silakan ditelusuri kasus (pembacokan) ini. Tapi kemungkinan besar tidak semata-mata permasalahan Pilkada, tapi masalah lain yang sebelumnya sudah terjadi dan akhirnya bermanifes di Pilkada. Makanya masalah ini harus dicek betul,” kata Gubernur Soekarwo ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu  (12/8).
Seperti yang diketahui, Bacabup Lamongan dari jalur perseorangan atau independen, Mujianto, dibacok oleh orang dua orang tak dikenal saat akan masuk rumahnya, Selasa (11/8) dini hari. Akibat dibacok orang tak dikenal ini, sang Bacabup terpaksa dirawat di rumah sakit. Mujianto adalah warga Dusun Bulak, Desa Sumberaji, Kecamatan Sukodadi. Dalam Pilkada Lamongan, Mujianto yang maju sebagai Bacabup dari perseorangan berpasangan dengan Sueb sebagai Bacawabup.
Menurut Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Soekarwo, kasus pembacokan tersebut tidak mungkin tiba-tiba begitu saja bisa langsung terjadi, tanpa diiringi masalah sebelumnya. Sebab Pakde Karwo meyakini tak ada masalah yang harus diperdebatkan. Apalagi Mujianto statusnya masih bakal calon karena belum ditetapkan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) setempat sebagai calon.
“Saya sudah telepon Kapolda dan Pangdam untuk koordinasi. Pak Kapolda mengatakan kejahatan terencana tidak akan mungkin terjadi tiba-tiba begitu saja. Pasti ada proses permasalahan sebelumnya. Jadi kasus di Lamongan ini tidak semata-mata soal Pilkada, tapi kemungkinan ada masalah lain,” ungkapnya.
Dengan adanya kasus ini, Pakde Karwo mengatakan, pihak kepolisian akan melakukan pengamatan dan penyelidikan historis setiap calon. “Munculnya kasus di Lamongan ini tentu akan menjadi catatan khusus pihak kepolisian. Polsek pasti akan menambah pengamanan di daerah-daerah yang menggelar Pilkada,” ungkapnya.
Meski begitu, Pakde Karwo mengaku optimistis penyelenggaraan Pilkada di Jatim akan berlangsung aman dan tenteram. Sebab dari 19 kabupaten/kota hanya satu kabupaten yang sekarang sempat terjadi masalah, sehingga tidak bisa mewakili kondisi yang ada.
“Sebetulnya, untuk masalah politik di Jatim tidak ada daerah yang rawan. Tapi yang perlu diwaspadai dan rawan adalah adanya kedekatan aktor dengan pemilih. Ini yang nanti akan menjadi proteksi pengamanan lebih dekat. Sebab biasanya yang galak itu bukan calonnya, tapi para tim suksesnya,” tandasnya. [iib]

Tags: