Pembatik Diminta Lebih Berani Bermain Warna

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lamongan Makhdumah Fadeli dalam Seminar Batik di Pendopo Lokatantra, Rabu (12/4). [suprayitno]

Penuhi Selera Konsumen dengan Batik Warna Cerah
Lamongan, Bhirawa
Sejak batik diresmikan sebagai warisan dunia oleh Unesco, semakin memberikan tantangan persaingan bagi pembatik lokal. Karena kini semakin banyak produk batik yang membanjiri pasar, bahkan dari produsen luar.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lamongan Makhdumah Fadeli berharap pembatik agar mulai berfikir untuk memenuhi selera konsumen. Sehingga tidak hanya terpaku pada batik klasik.
Itu terutama menurut dia bisa dilakukan dengan mulai berani untuk bermain dengan warna-warna yang lebih berani seperti kuning atau jingga. “Kita harus semakin jeli membuat produk yang disesuaikan dengan segmentasi konsumen, ” kata Makhdumah Fadeli saat membuka Seminar Batik di Pendopo Lokatantra, Rabu (12/4).
Namun dia tetap mewanti-wanti pembatik untuk menjaga keberlangsungan batik klasik. Karena itu warisan leluhur yang harus tetap dilestarikan.
“Silahkan untuk terus berinovasi, dengan membuat lomba desain motif batik baru yang mencirikan Lamongan. Kalau perlu potensi di wilayah selatan juga bisa diexplore lebih jauh untuk memunculkan ragam motif baru yang bisa menjadi ikon Lamongan, ” katanya menambahkan.
Dinas Perindustrian dan Perdagagan Lamongan sebelumnya juga menggelar lomba desain motif batik. Untuk kategori SMP, desain milik Angelina Cinthya Ernest dari SMPN 3 Lamongan dengan tema Keramaian Bandeng Lele dinilai sebagai yang terbaik.
Sementara di kategori SMA, desain dengan tema perayaan bandeng lele karya Putri Rahma Hidayah dari SMAN 2 Lamongan menjadi yang terbaik. Kemudian di kategori umum, juara pertama oleh Siti Arifah dari Desa Sendang Duwur Paciran dengan tema Batik Tulis Mahardika. [yit]

Tags: