Pembeli Ikan Asap Kabupaten Probolinggo Naik 50 Persen

Ikan Asap wisata kuliner Khas Probolinggo yang ada di tepi jalan

Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Ikan asap salah satu kuliner favorit yang dicari, saat melalui jalur pantai utara (pantura) Kabupaten Probolinggo. Ikan asap cukup laris manis diburu warga yang melintas di jalur pantura sejak awal Ramadhan ini. Hal ini diungkapkan Mahruroh pedagang ikan asap Desa Taman Sari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Kamis 16/5.
Pembeli ikan asap di bulan puasa naik sampai 50 persen, dibandingkan hari biasa. Biasanya omzet ikan asap pada hari biasa sekitar Rp 500 ribu, namun kini omzet meningkat menjadi Rp 1 juta, katanya.
Jalur pantura yang berada di Dusun Parsean, salah satu jalur pemudik arah Bali-Surabaya atau sebaliknya. Sehingga memberi keuntungan bagi para pedagang ikan asap yang menjajakan dagangan. “Untuk ikan asap yang laris dibeli adalah jenis ikan asap Cakalang, karena sangat enak diolah dalam bentuk lalapan sambal,” ujarnya.
“Alhamdulillah mulai awal Ramadan, jualan ikan asap laris manis dibeli pelanggan dan paling diminati ikan asap Cakalang yang selalu terjual habis hampir setiap hari,” ujarnya. Untuk satu tusuk ikan asap, harganya bervariasi mulai Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu per ekor, tergantung jenis ikan dan ukuran ikannya, ucapnya.
Ikan asap merupakan olahan ikan segar yang dimasak dengan cara diasap dan ikan asap bisa dikatakan matang, jika warnanya sudah berubah menjadi kuning keemasan. Teknik pengasapan, salah satu kemampuan khas warga Pendalungan Probolinggo dalam mengolah makanan ikan.
Sawar pedagang ikan asap lainnya menuturkan, ikan asap selama Ramadan tidak hanya laris dibeli oleh warga sekitar, namun juga diburu para pemudik yang kebetulan melintas di jalur Pantura Probolinggo. “Setiap Ramadhan para pedagang buka mulai pukul 14:00 WIB hingga 17:00 WIB, tetapi ada juga yang sampai malam,” paparnya.
Ramadhan membawa keberkahan bagi para pedagang makanan. Termasuk para penjual ikan asap yang berada di sepanjang Jalur Pantura, Dusun Parsean, Desa Taman Sari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, tandasnya.
Menurut Sawar, ikan asap yang banyak diburu pelanggan yakni jenis cakalan. Tidak heran lantaran tahu bahwa ikan tersebut memang lebih gurih jika dibandingkan jenis ikan yang lain. Selain ikan cakalang, ada banyak jenis ikan asap lainnya yang bisa dipilih pelanggan. Seperti ikan asap patin, pari, marlin dan cucut.
Tingginya permintaan ikan asap mengakibatkan stok ikan dari nelayan randuputih dan tamansari berkurang. “kami harus membeli ikan ke daerah TPI Paiton dan TPI Mayangan, agar mampu,” ungkap juhairiyah, pedagang ikan asap yang lain.
Bu As, seorang penjual pengasap ikan dari Desa Randuputih, mengakui menerima banyak keuntungan dari bisnis tersebut. “Biasanya dalam sehari saya hanya menjual 10 sampai 12 Kg ikan laut asap, namun sekarang dalam 2 minggu lebih pada bulan ramadhan, saya menjual hingga 20 Kg ikan. “Pendapatan kami meningkat 2 kali lipat, Alhamdulilah berkah ramadhan”, lanjut As.
Kasi Mutu dan Diversifikasi Produk pada Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Nurhafiva, menyampaikan, ikan laut asap merupakan makanan khas masyarakat pesisir yang sudah ada sejak lama dan menjadi lauk favorit baik masyarakat perkotaan maupun perdesaan.
Bulan Ramadhan sering kali menjadi momen bagi wanita-wanita nelayan untuk membuat ikan asap, salah satunya di Desa Randuputih, Kecamatan Dringu. Ikan basah hasil tangkapan nelayan diolah dengan cara diasapkan atau dipanggang. Di trotoar jalan setempat, mereka mengolah ikan segar menjadi ikan panggang siap jual.
Jenis jenis ikan yang dijual diantaranya Mulai ikan Tongkol, Ikan Medai/Ikan Kembung, Ikan Layang, Ikan Dorang, Ikan Kakap dan Pari. Harga ikan asap tersebut bervariasi tergantung dari jenis ikan dan ukurannya, biasaanya berkisar Rp 6.000 -Rp. 15.000 per ekor.
Berbekal kayu dan kulit kelapa (bathok) sebagai perapian, lanjut ifa. Aroma khas yang keluar dari ikan membuat daya tarik tersendiri bagi pengguna jalan yang melintas.
Keberadaan penjualan ikan asap di sepanjang jalan pantura Dringu selain mempunyai berkah bagi penjual dan konsumen, ternyata juga membawa efek negatif bagi pengguna jalan. kepulan asap tersebut bisa membahayakan pengguna jalan karena terganggunya jarak pandang, sehingga rawan terjadi kecelakaan. Kami harap setelah selesai ramadhan ini penjual ikan asap ini bisa direlokasi disebuah sentra pengasapan ikan yang telah disediakan, tambahnya.(Wap)

Tags: