Pemerintah Kabupaten Malang Revitalisasi Delapan Pasar Tradisional

Bupati Malang HM Sanusi.

Kab Malang, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah berencana untuk merevitalisasi delapan pasar tradisional yang tersebar di 33 kecamatan. Sedangkan anggaran untuk merevitalisasi pasar tradisional tersebut tidak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), tapi mendapat bantuan dari Kementerian Perdagangan (Kemenridag).
Menurut, Bupati Malang HM Sanusi, Senin (13/1), kepada wartawan, untuk merevitalisasi delapan pasar tradisional yang ada di wilayah Kabupaten Malang ini, anggaran yang disiaokan sebesar Rp 120 miliar. Sedangkan pasar yang akan kita revitalisasi, yakni Pasar Kepanjen, Gondanglegi, Turen, Bululawang, Pakisaji, Pakis, Singosari dan Lawang. Dan revitalisasi pasar tersebut, nantinya kita jadikan sebagai pasar semi modern, yang terinspirasi dari Pasar Oro-oro Dowo, Kota Malang.
“Sudah waktunya, pasar tradisional yang ada di Kabupaten Malang dilakukan revitalisasi untuk menjadi pasar semi modern. Seperti Pasar Lawang sudah proses berjalan revitalisasi, karena pada tahun 2019 terbakar,” terangnya.
Selain Pemkab Malang akan melakukan revitalisasi delapan pasar tradisional, kata Sanusi, pihaknya juga akan berencana membangun mall atau pusat pembelanjaan di Pusat Ibu Kota Kabupaten Malang Kepanjen. Sehingga untuk bisa merealisasikan pembangunan mall itu, maka pihaknya menggandeng pihak ketiga untuk membangun mall yang megah di kawasan Jalur Lingkar Barat (Jalibar) Kepanjen. Dan konsep mall tersebut seperti Malang Olympic Garden (MOG) yang ada di Kota Malang.
Disebutkan, untuk luas lahan untuk pembangunan mall itu, yakni seluas 15 hektar. Dan rencana pembangunan itu masih dalam tahap proses pembebasan lahan, yang saat ini masih proses negoisasi pada pemilik lahan. Sedangkan pihak ketiga yang akan membangun mall itu, dirinya belum bisa mengungkapkan. Namun, yang pasti pembangunan mall diperkirakan akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 1 trilun.                    “Pembangunan mall itu, sumber dananya dari pihak ketiga. Tentunya, pembangunan mall itu akan memiliki fasilitas yang modern. Sehingga diharapkan mall tersebut akan meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Didisisi lain, Sanusi juga menyampaikan, jika di wilayah Kepanjen, nantinya akan berdiri Kampus Universitas Brawijaya (UB) Malang. Sehingga dengan adanya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di wilayah Pusat Ibu Kota Kepanjen, maka hal ini juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar kampus. Sedangkan di Kabupaten Malang ini sudah ada beberapa Perguruan Tinggi Swasta (PTS), seperti di wilayah Kepanjen terdapat Universitas Islam Raden Rahmat (Unira), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Kanjuruhan, dan Stikes Widya Cipta Husada. Sedangkan di Kabupaten Malang juga terdapat Universita Ma Chung, yang berada di wilayah Kecamatan Dau. [cyn]

Tags: