Pemindahan Monumen Batalyon Sikatan Jembatan Ngujang Dimulai

Lettu Inf Iskak memulai proses pemindahan dengan memotong prasasti monumen, Kamis (18/8).

Tulungagung, Bhirawa.
Pemindahan Monumen Perjuangan Mobile Batalyon (Mobat) Sikatan di lokasi pembangunan pelebaran Jembatan Ngujang dimulai, Kamis (18/8). Proses pemindahan dimulai dengan pelepasan prasasti yang tertempel di monumen tersebut.

Komandan Kompi Markas Yonif Raider 500 Sikatan Surabaya, Lettu Inf Iskak Sukarman, yang pertama kali melakukan proses pelepasan prasasti mengatakan Monumen Perjuangan Sikatan mempunyai sejarah yang luar biasa. “Karena itu, dengan adanya pelebaran Jembatan Ngujang, monumen dipindahkan bergeser ke belakang sekitar lima meter,” ujarnya.

Pemidahan tersebut, menurut dia, juga sudah mendapat restu dan persetujuan dari sesepuh Batalyon Sikatan. “Sesepuh (Batalyon) Sikatan menyetujui dan mengizinkan monumen geser ke belakang supaya sejarah Batalyon Sikatan tidak hilang. Juga agar masyarakat Tulungagung mengetahui perjuangan Batalyon Sikatan yang luar biasa di Tulungagung,” tuturnya.

Dikisahkan Lettu Iskak, perjuangan Mobat Sikatan pada sekitar tahun 1949 di Tulungagung dalam menghalau tentara Belanda sangat luar biasa. Mereka dapat mengusir kedatangan bala tentara Belanda dari Srengat yang akan menuju Kota Tulungagung di lokasi Jembatan Ngujang.

“Di sini (jembatan Ngujang) terjadi pertempuran. Bahkan salah satu Jenderal atau Brigjen Nica dari Belanda terbunuh dalam peperangan itu,” paparnya.

Lettu Isak selanjutnya membeberkan jika pemindahan Monumen Perjuangan Sikatan tidak akan merusak patung di monumen tersebut. Kalau pun nanti dalam proses pemindahan terjadi kerusakan pada patung akan dibuat ulang dengan komposisi yang sama.

“Nantinya ketika bergeser monumen akan dibuat lebih tinggi dan lebih megah. Meski tidak selebar sekarang,” paparnya lagi.

Ia berharap pemindahan lokasi Monumen Perjuangan Sikatan akan berlangsung lancar dan tidak ada hambatan. Terlebih sebelum dilakukan pelepasan prasasti dilakukan acara selamatan yang dihadiri seluruh pekerja proyek pelebararan Jembatan Ngujang, perwakilan dari Kodim 0807 Tulungagung dan masyarakat sekitar.

Monumen Perjuangan Sikatan dibangun pada tahun 1986 silam. Komandan ke-2 Mobat Sikatan yakni, Mayor Jenderal TNI Purn R Moch Sabirin Mochtar yang meresmikan monumen tersebut.

Sebelumnya, Komandan Kodim 0807 Tulungagung, Letkol Czi Nooris Agus Rinanto, meminta monumen perjuangan Batalyon Mobud 507/Sikatan yang terdampak pembangunan pelebaran Jembatan Ngujang di Kecamatan Ngantru untuk tidak dibongkar atau dihancurkan. Ia berharap monumen tetap utuh meski harus dipindahkan dari lokasi semula.

Sementara itu, Sementara itu, PPK 2.1 Provinsi Jatim Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jatim-Bali Kementerian PUPR, Satiya Wardhana, ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler mengatakan monumen itu rencananya hanya digeser sedikit mendekati bibir jembatan baru yang akan dibangun. Patung monumen tetap dipertahankan dan ditinggikan. (wed.hel)

Tags: