Pemkab Blitar Gelar Larung Sesaji, Syukuri Hasil Laut Melimpah

Bupati Blitar Rijanto bersama Ketua DPRD Kabupaten Blitar Suwito Saren Satoto, Wakil Wali Kota Blitar Santoso, Sekda Kabupaten Blitar Totok Subihandono, dan Kepala Disporbudpar Luhur Sejati saat akan memukul gong tanda pembukaan Larung Sesaji di Pantai Tambakrejo.[hartono/bhirawa]

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Sebagai wujud syukur hasil laut yang melimpah, Pemkab Blitar gelar larung sesaji di Pantai Tambakrejo yang merupakan ritual setiap Bulan Muharam atau setiap 1 Suro pada kalender Jawa, Sabtu (23/9) kemarin yang dihadiri ribuan warga Blitar Raya.
Selain itu tujuan digelarnya larung sesaji yang dilaksanakan di Pantai Tambakrejo Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto juga untuk menjadi daya tarik wisatawan lokal atau domestik serta mancanegara atas keindahan pesona pantai di pesisir selatan Kabupaten Blitar yang cukup banyak pantainya, termasuk pantai Tambakrejo.
Pelaksanaan prosesi larung sesaji ini dibuka oleh Bupati Blitar Rijanto, yang didampingi oleh Ketua DPRD Suwito Saren Satoto, Wawali Blitar Santoso, Sekda Totok Subihandono, serta perwakilan Forpimda. Tampak asisten dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hadir dalam kegiatan tersebut. Larung sesaji dibuka dengan tarian selamat datang oleh kelompok tarian yang dibina Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar).
Prosesi dimulai dengan pemukulan gong dan penyerahan selendang kepada juru kunci Pantai Tambakrejo Ladi. Kemudian berbagai hasil bumi dan kepala sapi dilarung sekitar 4 kilometer di tengah laut.
Bupati Rijanto mengatakan setiap pergantian tahun baru Muharam atau dalam peringatan 1 Suro setiap tahun Pemkab Blitar mengajak seluruh masyarakat  untuk ikut serta meramaikan acara larung sesaji. Menurutnya ini sebagai bagian dari bentuk dan wujud syukur atas melimpahnya hasil laut yang diberikan kepada nelayan.
“Setiap pergantian tahun baru Islam, selalu menggelar larung sesaji atau syukuran kepada alam atas berbagai limpahan rejeki dari Allah SWT kepada masyarakat Kabupaten Blitar utamanya warga pesisir ini,” kata Rijanto.
Selain itu menurutnya karena limpahan rejeki itu bukan hanya lewat larung sesaji tapi juga lebih memanfaatkan kekayaan dari laut serta menjaga lingkungan pantai agar banyak wisatawan yang datang berkunjung. Imbasnya semakin meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar pantai.
“Ada banyak hal yang harus kita lakukan, selain menikmati hasil laut, juga lingkungan pantai dan laut harus dijaga dengan tanaman khas seperti mangrove, cemara udang dan lain-lain, sehingga pantai lebih asri dan nyaman bagi pengunjung,” jelasnya.
Kepala Disporbudpar Kabupaten Blitar Luhur Sejati mengatakan  acara adat yang saat ini ada terus ditingkatkan agar bisa menjadi destinasi wisata budaya andalan Kabupaten Blitar. Dan itulah menjadi tantangan Disporbudpar untuk terus mengembangkan lewat berbagai inovasi.
“Kami sangat mendukung kegiatan masyarakat untuk melestarikan budaya leluhur, bahkan kami juga berharap bisa menjadi tontonan yang semakin baik dan menarik setiap tahunnya dengan berbagai inovasi,” ujarnya.
Lanjut Luhur, kegiatan larung sesaji ini mendapatkan antusiasme dari masyarakat. Dan kegiatan ini menjadi salah satu daya tarik agar wisatawan selalu datang ke Pantai Tambakrejo serta pantai-pantai yang lain di Kabupaten Blitar.
“Animo masyarakat semakin tahun semakin meningkat, bahkan kegiatan larung sesaji tahun ini lebih meriah dan semarak dari tahun lalu,” pungkasnya. [htn.adv]

Tags: