Pemkab Bondowoso Siapkan Gedung Sekolah sebagai Tempat Isolasi Pemudik

Sekretaris Daerah H Syaifullah SE MSi

Bondowoso, Bhirawa
Mendekati Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Pemerintah Kabupaten Bondowoso mengantisipasi peningkatan volume pemudik. Maka pemerintah daerah setempat akan memanfaatkan gedung sekolah sebagai tempat atau ruangan karantina bagi pemudik.
Sekretaris Daerah Bondowoso, H Syaifullah SE MSi mengatakan, jika ditemukan pemudik yang memiliki suhu tubuh 38 derajat, maka diwajibka untuk isolasi di ruangan itu sampai hasil pemeriksaan Swab keluar.
“Nanti disiapkan makannya. Sambil menunggu hasil Swab – nya. Begitu hasil Swab negatif baru diizikan pulang,” terangnya saat di konfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (12/5).
Kata Sekda, gedung sekolah yang dipergunakan untuk tempat isolasi disediakan di masing – masing kecamatan. Ruangan isolasi disediakan di tempat – tempat perbatasan yang menjadi konsentrasi pemudik.
“Ada satu sekolah yang dibersihkan aulanya. Cuma tempat tidurnya masih ada 200,” jelasnya.
Menurut Syaifullah, penggunaan gedung sekolah sebagai tempat isolasi bagi pemudik merupakan instruksi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indra Parawansa, agar memanfaatkan lembaga pendidikan sebagai salah satu penyanggah penanganan Covid 19. ”Kan wajar memang karena tiap kecamatan ada sekolah,” urainya.
Tidak hanya gedung sekolah, Sekda juga menyebutkan, akan menggunakan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai tempat alternatif, bila mana diperlukan.
Diketahui, Dinas Pendidikan Jawa Timur meminta Sekolah Dasar (SD) di tiap daerah ikut serta mensiagakan gedungnya sebagai tempat karantina untuk pemudik yang pulang ke kampung halamannya. Langkah penyiapan ruang kelas Sekolah Dasar dipilih sebagai tempat karantina pemudik selama 14 hari karena Sekolah Dasar saat ini sudah ada di setiap desa dan kelurahan. [san]

Tags: