Pemkab Madiun Seriusi Perang PSK Mokong

Sejumlah PSK yang terjaring operasi anggota Polres Madiun pekan lalu, telah diberikan pengarahan oleh petugas dari Dinsosnakertrans Kab. Madiun. [sudarno/bhirawa]

Sejumlah PSK yang terjaring operasi anggota Polres Madiun pekan lalu, telah diberikan pengarahan oleh petugas dari Dinsosnakertrans Kab. Madiun. [sudarno/bhirawa]

Kab. Madiun, Bhirawa
Bupati Madiun, Muhtarom, S.Sos tidak akan mentolelir keberdaan Pekerja Seks Komersial (PSK) di wilayahnya. Apalagi, selain merusak tata kehidupan di masyarakat, PSK bisa menularkan penyakit yang mematikan. Yakni HIV/AIDS.
Karena itu, Muhtarom tidak akan tidak akan berkompromi wilayahnya jadi exodus para penjaja seks dari luar Madiun maupun dari wilayah Kabupaten Madiun. Tak terkecuali para PSK yang beroperasi di tanah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Dusun Petung Desa Pajaran Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun yang kini sudah berdiri ratusan warung remang- remang dan menjadi hunian nyaman bagi para PSK. Akan dibabat habis sesuai aturan dan perundang-undangan.
“Pokoknya sampai kapan pun, dimanapun, keberadaan prostitusi akan terus kita operasi. Karena operasi ini sudah membawa misinya para tokoh agama  dan tokoh masyarakat. Dimanapun tempatnya, akan kita obrak-abrik sesuai peraturan,” terang Bupati Madiun, Muhtarom, kepada wartawan, usai sholat Jumat (8/5).
Menurutnya lagi, siapapun yang menggelar operasi itu, baik dari Satpol PP maupun kepolisan, itu sudah menjadi tugas bersama untuk membasmi prostitusi di wilayah Kabupaten Madiun.”Karena ini sudah menjadi komitmen kita bersama. Keberadaan PSK di manapun akan kita obrak terus,” tambah Muhtarom.
Ketika disinggung mengenai adanya temuan pengidap HIV/AIDS terhadap tujuh PSK yang dua diantaranya adalah warga Kabupaten Madiun saat dilakukan razia di warung remang-remang sekitar pasar Moneng oleh kepolisian, Rabu (6/5) malam, menurutnya masalah tersebut sudah disikapi dan ditangani langsung oleh Komisi Penanggulangan Aids (KPA)Madiun. “Untuk itu, kedepannya nanti, anggaran untuk KPA akan kita tambah. Penambahan ini akan kita lakukan agar kinerja KPA lebih meningkat,” ujar Muhtarom.
Pihaknya, papar Muhtarom, dalam waktu dekat akan melakukan evaluasi terhadap jajarannya. Khusunya Satpol PP yang dinilai lamban dalam menangani makin menjamurnya para penjaja seks yang datang ke wilayah Kabupaten Madiun.”Nanti akan kita evaluasi. Khususnya Satpol PP,” janji Muhtarom. Evaluasi terhadap Satpol PP itu dilakukan, setelah aparat kepolisian yang terus berhasil mengobrak kantong-kantong PSK di wilayah Kabupaten Madiun.
Untuk diketahui, Rabu (6/5) malam, Polres Madiun berhasil mengamankan 30 PSK yang beroperasi di warung remang-remang sekitar pasar Moneng, Kecamatan Pilangkenceng. Dari jumlah itu, 7 orang diketahui mengidap HIV/AIDS. Bahkan dua diantaranya, merupakan PSK asal Kabupaten Madiun. Sedangkan yang lima orang, berasal dari luar daerah. [dar]

Tags: