Pemkab Madiun Tandatangani MoU dengan IPB

Bupati Madiun, H Muhtarom, S.Sos (kiri) dan Wakil Rektor IPB Bidang Sarana dan Bisnis Arif Imam Suroso menandatangani MoU dengan IPB untuk meningkatkan produksi pertanian di Pendapa Muda Graha Pemkab Madiun, Jumat (21/8). [sudarno/bhirawa]

Bupati Madiun, H Muhtarom, S.Sos (kiri) dan Wakil Rektor IPB Bidang Sarana dan Bisnis Arif Imam Suroso menandatangani MoU dengan IPB untuk meningkatkan produksi pertanian di Pendapa Muda Graha Pemkab Madiun, Jumat (21/8). [sudarno/bhirawa]

Kab.Madiun, Bhirawa
Dalam rangka peningkatan hasil produksi pertanian,Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos bersama Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Sarana dan Bisnis  menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bertempat di Ruang Gambar Pendapa Muda Graha dengan disaksikan oleh Wakil Bupati, Sekda, sejumlah Kepala SKPD, Jajaran IPB, Gapoktan Kab. Madiun serta Mahasiswa IPB yang melaksanakan tugas KKN di wilayah Kabupaten Madiun, Jumat (21/8).
Menurut Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos, MoU yang baru saja ditandatangani tersebut, merupakan kerjasama saling menguntungkan antara Pemkab. Madiun dengan IPB sebagai salah satu upaya Pemkab. Madiun untuk meningkatkan hasil produksi pertanian melalui sentuhan ilmu pengetahuan dari IPB.
Seperti diketahui bersama, Petani Kabupaten Madiun dikenal sebagai pekerja keras dan pantang menyerah serta banyak inovasi. Sehingga dipandang perlu menjalin kerjasama dengan lembaga lain. Inonasi yang dilakukan Petani Kab. Madiun untuk meningkatkan hasil pertanian adalah melalui pola Tanam Sebar. Hingga saat ini pola tanam sebar yang dikembangkan oleh Petani Kab. Madiun sudah dibididayakan di 12 Kebupaten di Jawa Timur.
Sesuai faktanya, kata bupati Muhtarom, sekarang ini hasil yang dicapai sangat baik. Pola tanam sebar ini sangat banyak manfaatnya disamping hemat biaya, hemat waktu. Pola ini kedepan diharapkan dapat mewujudkan swasembada pangan 2017 dimana Kab. Madiun ditarget sebanyak 570.000 ton gabah. Sedangkan saat ini Kab. Madiun sudah menghasilkan padi sebanyak 530.000 ton pertahun. Ini artinya untuk mencapai tidak terlalu berat.
Pada kesempatan ini Bupati Madiu juga menjelaskan, selain tanaman padi, di Kab. Madiun juga tumbuh subur tanaman Tebu, Kakao, dan Porang. Potensi ini diharapkan bisa menjadikan Kab. Madiun lebih sejahtera melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis agro dan berwawasan bisnis. Untuk mewujudkan itu semua maka Kab. Madiun melaksanakan pembangunan berbasis kawasan dan pola intensifikasi karena setiap wilayah mempunyai komoditas unggulan yang berbeda. “Untuk mewujudkan itu semua diperlukan Sumber Daya Manusia yang mumpuni. Demikin halnya dengan PPLnya, yang semula PPL Monovalen harus berubah menjadi Polyvalen,” kata Muhtarom mengimbau.
Demikian halnya, lanjut Muhtarom, dengan adanya kegiatan KKN regular dan profesi dari Mahasiswa IPB di Kab. Madiun.diharapkan kehadiran para Dosen dan Mahasiswa pertanian di Kab. Madiun ini, petani akan mendapat sentuhan ilmu dan tekhnologi sehingga petani di Kab. Madiun dapat mengembangkan kapasitasnya.
Wakil Rektor IPB Bidangan Sarana dan Bisnis Arif Imam Suroso menjelaskan, Instutut Pertanian Bogor (IPB) sebagai Perguruan Tinggi Negeri yang bermartabat mempunyai kontribusi bidang pertanian dengan penyediaan bibit pertanian serta perikanan. Selain itu IPB juga melakukan program pengabdian masyarakat untuk mengimplementasikan hasil penelitian di daerah.
Saat ini, lanjutnya, IPB juga akan melakukan penelitian bersama dengan Kelompok Tani di Kab. Madiun tentang pola tanam sebar yang sudah dilaksanakan petani Kab. Madiun. Sedangkan Mahasiswa yang  mengikuti program KKN diharapkan dapat menghasilkan hasil praktek lapangan bersama petani. Dan apabila hasil penelitian baik maka bisa digunakan sebagai acuan untuk kegiatan berikutnya. [dar,adv]

Tags: