Pemkab Mojokerto Arahkan Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Ilfinah Kamal Pasa (duduk kanan) diantara peserta lomba lukis dalam peringatan hari bumi. [kariyadi/bhirawa]

(Peringatan Hari Bumi Tahun 2017)
Kab.Mojokerto, Bhirawa.
Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa, sepakat bahwa hasil gagasan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi di Rio De Janeiro, Brazil, pada tahun 1992 yakni, pembangunan berwawasan lingkungan merupakan usaha meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini disampaikan dalam acara Peringatan Hari Bumi Tahun 2017, di GOR Gajah Mada Mojosari, Sabtu (22/4).
“Pembangunan berwawasan lingkungan merupakan usaha meningkatkan kualitas SDM. Di dalamnya ada dua gagasan penting yakni, gagasan kebutuhan (kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup) dan gagasan keterbatasan (pemenuhan kebutuhan baik kini maupun nanti yang ada keterbatasannya),” jelas Bupati MKP.
Bupati menambahkan, demi menciptakan generasi muda berkualitas dan berwawasan lingkungan, sejak tahun 2006, Pemerintah Kabupaten Mojokerto telah melaksanakan program Adiwiyata. Tujuannya yakni menciptakan lingkungan sekolah dengan menyerap manfaat langsung keramahan alam, sebagai sarana belajar mengajar. Konsep ini diakui berpengaruh dalam pembentukan kualitas SDM lebih baik.
“Adiwiyata dapat dimaknai sebagai tempat yang baik dalam menyerap ilmu pengetahuan, norma serta etika untuk menuju terciptanya kesejahteraan dan cita-cita pembangunan berkelanjutan. Pada event Hari Bumi 2017 ini, saya mengajak semuanya untuk berpartisipasi menjaga lingkungan, contohnya dengan memanfaatkan sampah dan eksplorasi ide pelestarian lingkungan,” ajak Bupati MKP.
Sementara itu,  Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto, Zainul Arifin, menjelaskan jika aksi nyata Peringatan Hari Bumi 2017 bertemakan “Tingkatkan Pengetahuan Masyarakat terhadap Pentingya Menjaga Lingkungan Hidup dan Pengaruhnya terhadap Iklim” kemarin, dituangkan lewat lomba lukis poster dan topi daur ulang sampah yang diikuti 650 siswa tingkat sekolah dasar.
“Aksi nyata Peringatan Hari Bumi Tahun 2017 kali ini adalah, lomba lukis dan topi daur ulang sampah tingkat sekolah dasar yang diikuti kurang lebih 650 siswa dari SD Mojosari, Seduri, Belahan Tengah, Randubango  dan Mojosulur. Peserta merupakan juara dari gelaran pekan seni tingkat SD se-Kec Mojosari tahun 2017,” urai Zainul.
Sesaat sebelum lomba lukis dimulai, bupati didampingi istri sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mojokerto, Ikfina Kamal Pasa, juga bersama wakil bupati Pungkasiadi dan istri Yayuk Pungkasiadi, serta Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Herry Soewito dan istri Diah Ratna Herry Soewito, ketiga pasangan ini didaulat untuk melakukan kompetisi kecil yakni melukis pada media kanvas dengan tema bumi.
Ratusan murid TK hingga SD terlihat antusias mengikuti rangkaian hari bumi tersebut. Hampir semua tempat lomba yang sisediakan panitia dipenuhi peserta, mereka berekpresi menuangkan idenya dalam bentuk karya lukis dengan tema peringatan hari bumi.  Untuk menyemangati peserta,  isteri Bupati Mojokerto Ikfinah Kamal pasa turut berbaur dengan peserta lomba.
“Dengan menggambar bertemakan hari bumi,  anak-anak ini bisa berimajinasi dan bisa jadi mendekatkan mereka dengan alam.  Kita harus mengenalkan alam ini kepada anak-anak sejak usia dini.  Supaya mereka bisa menghargai dan mencintai bumi ini, ” ujar Ikfinah Kamal Pasa.
Seperti diketahui,  Hari Bumi dicanangkan oleh senator dan pengajar lingkungan hidup asal Amerika Serikat, Gaylord Nelson, pada tahun 1970. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sendiri merayakan hari Bumi sebagai tradisi dari seorang aktivis perdamaian, John McConnell pada tahun 1969, yakni hari di mana matahari tepat di atas khatulistiwa atau disebut Ekuinoks Maret. Kini Hari Bumi diperingati di lebih 175 negara dan dikoordinasi secara global oleh Jaringan Hari Bumi (Earth Day Network). [kar,adv]

Tags: