Pemkab Probolinggo dan Dua Kampus Kembangkan Sentra Madu Lumbang

Sentra madu Lumbang yang terus dikembangkan bersama Kemenristek Dikti.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Sentra madu Lumbang turut berperan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Untuk mendukung pengembangan sentra madu tersebut, dilaksanakan Program Kemitraan Wilayah (PKW) antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dengan Universitas Surabaya (Ubaya) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Proposal PKW Sentra Madu yang diajukan Ubaya dan UMM telah disetujui Kementerian Riset, Tenologo dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) sejak 2017 dan akan berakhir tahun 2019. Implementasi program ini berupa pembinaan, pendampingan dan pengembangan usaha madu di Kecamatan Lumbang.
Terlaksananya program ini untuk mengevaluasi terhadap permasalahan dalam pengembangan usaha madu. Sementara pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah disesuaikan dengan kondisi setempat agar tepat sasaran, efektif, efisien dan diperoleh manfaat yang optimal. Ubaya memberikan bantuan mesin penurun kadar air (dehumidifier).
Sedang disiapkan pula pembangkit listrik tenaga matahari sebagai antisipasi jika aliran listrik PLN padam. Banyak bantuan bantuan yang diberikan untuk melengkapi lokasi sentra madu seperti display ‘Kampung Madu Kecamatan Lumbang’.
Melalui PKW Ubaya telah menyumbang 7.000 bibit randu. Sedangkan swadaya masyarakat berjumlah sekitar 1.000 bibit. Seluruhnya ditanam dilahan Perhutani. Untuk penanaman tersebut sudah dikoordinasikan dengan pihak Perhutani.
Camat Lumbang Bambang Heri Wahyudi, Rabu 19/9 menjelaskan, Kecamatan Lumbang mengalokasikan anggaran pembuatan bangunan untuk tempat mesin, pengadaan alat uji kadar air pada madu. Telah dilakukan pula fasilitasi pada Koperasi Ternak Hidup Makmur Sejahtera sebagai wadah para peternak lebah.
Dalam mengoptimalkan potensi tersebut, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait pada tahun 2019 akan memberikan dukungan berupa bantuan alat kemasan madu (sachet), Kedit Modal Kerja (KMK), sistem hak paten untuk logo maupun label dan juga dukungan dukungan lainnya.
Hibah Kementrian Ristekdikti Program Kemitraan bagi Wilayah (PKW) yang diajukan oleh 4 dosen Ubaya, bertujuan meningkatkan baik kuantitas maupun kualitas dari madu Lumbang di kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo. Dana penerimaan hibah ini akan difokuskan pada Pengembangan Sentra Lebah Madu.
Personil – personil yang terlibat di dalam program PKW terdiri dari para akademisi dan praktisi yang memiliki keahlian dan latar belakang yang berbeda- beda (multidisiplin). Personil yang terlibat antara lain Dr. Emma Savitri, S.T., M.Sc. (Ubaya), Agung Prayitno, S.T., M.Eng. (Ubaya), Syamsul Hadi, S.E, M.Si dan Bambang Heriwahyudi, S.Sos, M.Si.
“Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu daerah penghasil madu di Jawa Timur. Jumlah peternak lebah dan potensinya cukup besar, maka Bupati Probolinggo telah menetapkan Madu sebagai produk unggulan daerah melalui Surat Keputusan Bupati Probolinggo”, ungkap Dr. Emma Savitri, S.T.
Oleh karena itu segala upaya terus dilakukan oleh semua unsur yang terlibat di dalamnya baik para peternak, pemerintahan desa, kecamatan, dan kabupaten serta akademisi dari beberapa institusi untuk tetap mempertahankan keeksistensian dari madu Lumbang.
Program hibah pengabdian kepada masyarakat dari Kemenristekdikti yang diketuai oleh Dr. Emma Savitri, S.T., M.Scdiajukan sejak 2017 hingga 2019. Beberapa fokus aktivitas dari program antara lain penyediaan pakan lebah yang berkesinambungan, pendampingan – pendampingan penerapan teknologi untuk menurunkan kadar air dalam madu dengan sistem Dehumidifier. Tidak hanya itu, untuk meningkatkan SDM peternak diadakan pelatihan – pelatihan produk turunan dari madu, pengemasan, sistem pemasaran dan juga rintisan eduwisata Kampung Madu Lumbang.
Program hibah tahun pertama (2017) telah menyadarkan masyarakat peternak lebah untuk selalu melestarikan lingkungan dengan tidak menebang pohon – pohon randu, kaliandra untuk diambil kayunya. Karena kelangkaan pohon – pohon tersebut akan mengurangi sumber nektar bagi madu yang berimbas pada penurunan produksinya. Pemerintah Kabupaten Probolinggo sendiri telah memberikan bantuan bibit pohon Lengkeng dan Durian bagi masyarakat Lumbang guna mendukung program ini, disamping buahnya dapat dijual oleh masyarakat, lanjutnya.
Sedangkan penerapan Sistem Dehumidifier juga telah diaplikasikan pada produk madu sehingga madu yang dihasilkan telah memenuhi standar kadar air dari SNI yaitu 22 %. Produk madu yang berkualitas ini dikemas dengan sistem pengemasan yang baik dan dipasarkan dengan bantuan teknologi informasi. Sistem Proses Dehumidifier ini akan menjadi salah satu obyek eduwisata dari Kampung Madu.
Untuk memperkuat para peternak lebah di kecamatan lumbang, para peternak telah diarahkan untuk bergabung dalam kelembagaan ekonomi koperasi HIMATERA. Koperasi ini nantinya akan membantu peternak baik untuk memenuhi kebutuhan untuk beternak lebah maupun penjualan madunya dengan harga yang bersaing, tandasnya.
Bangunan dan teknologi yang ada di kampung madu ini akan menjadi obyek pendidikan bagi masyarakat umum tentang peternakan lebah, pemanenan madu, pemrosesan madu untuk menurunkan kadar air dalam madu sekaligus tempat penjualan produk madu beserta produk turunannya. [wap]

Tags: