Pemkab Situbondo Gandeng BPTP Bandung

Tim BPTP Bandung saat diterima Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, Sekda Syaifullah dan Kabag Humas Imam Hidayat di peringgitan kabupaten. [sawawi/bhirawa]

(Realisasikan Program 10 Ribu Ha Padi Organik)
Situbondo, Bhirawa
Guna mewujudkan sekaligus mensukseskan program 10 hektar komoditas padi organik di Kota Santri, Pemkab Situbondo secara resmi menggandeng Balai Pengkajian Tehnologi Pertanian (BPPT) Bandung, Senin (26/2) kemarin.
Kesungguhan kerjasama itu ditandai dengan adanya kunjungi Kepala BPTP Bandung bersama jajarannya ke Kab Situbondo. Ikut menyambut langsung jajaran BPTP adalah Bupati Dadang Wigiarto SH, Sekda Syaifullah dan Kabag Humas Imam Hidayat.
Bupati Situbondo, H Dadang menyambut baik kesungguhan rombongan tamu dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian yang dipimpin Dr Chendy Tafa Kresnanto di Peringgitan dalam Pendapa Situbondo. Kunjungan rombongan BPTP ini, kata Bupati Dadang, dalam rangka memenuhi stock penyediaan benih padi, pupuk hayati dan paket- paket teknologi pertanian lainnya.
”Ini merupakan tindak lanjut dari target Pemkab Situbondo untuk mewujudkan tanaman 10 ribu hektar pertanian padi organik pada 2021 mendatang,” tegas Bupati dua periode itu.
Kata Bupati Dadang, pihaknya yakin dan optimis program perwujudan 10 hektar tanaman padi organik di Situbondo cepat tercapai karena mendapat dukungan banyak pihak. Baik dari kalangan akademisi, instansi vertikal dan birokrasi, termasuk dari lembaga BPTP Bandung. ”Kami mewakili Pemkab Situbondo semakin optimis program 10 ribu tanaman padi organik itu akan terwujud hingga tahun 2021 mendatang,” papar Bupati Dadang.
Sementara itu, Dr Chendy Tafa Kresnanto, Kepala BPTP Bandung menandaskan, ajakan kerjasama dari Pemkab Situbondo sangat menarik untuk direalisasikan. Apalagi, hasil dari pertemuan kemarin disepakati pihak BPTP boleh menggandeng Bank Benih yang ada di Bandung. ”Ini sebagai tindak lanjut untuk kecukupan penyediaan benih yang bermutu tinggi bagi petani di Kab Situbondo,” papar Dr Chendy.
BPTP Bandung akan melakukan bantuan secara optimal kepada petani dan Pemkab Situbondo guna mewujudkan target pertanian organik 10 ribu hektar dari hulu hingga hilir. Pihaknya juga akan mengupayakan pencapaian hasil pertanian secara on farm dan out farm. ”Misalnya kalau on fram seperti cara penyortiran dan penyimpanan gabah. Kalau secara out farm kita mengelola hasil panen yang tidak digunakan seperti menir yang biasanya dibuang, kini bisa diolah kembali menjadi tepung beras,” pungkas Dr Chendy. [awi]

Rate this article!
Tags: