Pemkot Batu Antisipasi Kenaikan Inflasi Selama Ramadan

Pengadaan operasi pasar murah merupakan salah satu program yang disiapkan Pemkot Batu untuk mengantisipasi inflasi daerah selama masa Ramadan.

Kota Batu, Bhirawa
Semakin dekatnya masa Bulan Suci Ramadan memaksa Pemkot Batu harus membuat langkah persiapan. Hal ini penting dilakukan Kota Batu karena di masa tersebut sangat krusial potensi inflasi melonjak, apalagi Batu sebagai Kota Pariwisata. Hal ini bisa terjadi berkaitan di saat Ramadan kondisi pariwisata diprediksi mengalami penurunan.
Untuk menyiapkan langkah antisipasi, Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengajak jajarannya memimpin rapat koordinasi terbatas di Balai Kota Batu, Minggu (26/2) malam. Rapat terbatas yang dihadiri 18 Kepala OPD dilingkungan Pemkot Batu mengasilkan empat langkah strategis untuk mengantisipasi inflasi jelang dan selama masa Bulan Puasa Ramadan.
“Saya pikir perlu segera mengantisipasi kondisi kedepan karena kondisi kita di Kota Batu adalah kota yang mengandalkan pariwisata. Tentunya di bulan Ramadan wisatawan yang datang menurun dibanding bulan lainnya,” ujar Aries saat dikonfirmasi, Senin (27/2).
Dengan gerakan bersama ini, katanya, diharapkan mampu mengantisipasi terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok. Hal ini dikhawatirkan akan meningkatkan laju inflasi daerah dan mengurangi daya beli masyarakat. Untuk itu pemkot perlu mengantisipasi kondisi perekonomian agak tidak menurun dengan menyiapkan langkah-langkah antisipasi.
Melalui rakor kemarin dihasilkan beberapa langkah strategis terkait pengendalian inflasi terutama menjaga agar harga tetap stabil. Karena kestabilan harga diyakini dapat mengantisipasi kenaikan laju inflasi menjelang Ramadan, terutama menjaga daya beli masyarakat selama pelaksanaan bulan puasa ini.
Aries mengatakan, ada 4 program strategis yang akan dilaksanakan Pemerintah Kota Batu menghadapi masa Ramadan. Pertama, mengadakan pasar murah di semua wilayah kecamatan dan desa secara bergiliran sesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan.
Kemudian menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan terutama menjelang dan di saat Bulan Suci Ramadan. Ketiga, melibatkan seluruh stakeholder untuk peduli sesama selama bulan suci Ramadan. Hal ini hisa dilakukan dengan mengumpulkan zakat infaq dan shodaqoh melalui Baznas yang selanjutnya dapat menyalurkan bantuannya kepada masyarakat.
Langkah keempat adalah menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok di pasaran dengan menggelar operasi pasar, dan simak pasar termasuk ke distributor bahan pokok. Dengan demikian, dipastikan tidak ada penimbunan stok barang kebutuhan yang mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan pokok.
“Kita berharap, semua OPD bersama-sama melakukan upaya antisipatif ini, termasuk bekerja sama dengan instansi vertikal dan lembaga terkait lainnya, agar semua turut serta menjaga stabilitas harga dan mendorong daya beli masyarakat secara luas,” pesan Pj walikota. [nas.iib]

Tags: