Pemkot Batu Beri Insentif 3.201 Warga

Wakil Wali kota Batu, Punjul Santoso, saat menyerahkan bantuan insentif secara simbolis kepada warga yang dilakukan di Pendopo Balai kota Batu, Senin (15/6).

Wakil Wali kota Batu, Punjul Santoso, saat menyerahkan bantuan insentif secara simbolis kepada warga yang dilakukan di Pendopo Balai kota Batu, Senin (15/6).

Kota Batu, Bhirawa
Senin (15/6) siang kemarin, sebanyak 3201 orang menerima bantuan insentif dari Pemerintah Kota (Pemkot) Batu. Bantuan diserahkan secara simbolis di Pendopo Balaikota Batu oleh Wakil Walikota, Punjul Santoso. Berbagai kelompok masyarakat mulai dari guru ngaji hingga penerima bantuan bedah rumah berkumpul di pendopo dan bertemu wakil walikota bersama Pimpinan DPRD Kota Batu.
Pemberian bantuan insentif dari Pemkot Batu kali ini dibagi dalam lima kelompok besar. Pertama, pemberian insentif untuk para guru agama dan organisasi keagamaan, kedua pemberian santunan kematian, ketiga pembagian bantuan bedag rumah, keempat pemberian insentif para juru kunci makam, dan kelima bantuan operasional tempat ibadah.
“Untuk penyerahan bantuan ini memang harus dilakukan secara simbolis, karena ada ribuan orang yang menerima dana bantuan ini. Tapi jangan khawatir, jika dalam pemberian dana bantuan ini ada oknum yang melakukan pemotongan isecara ilegal, warga bisa langsung melaporkannya pada walikota, wakil walikota maupun sekda,” ujar Punjul Santoso saat memberikan jaminan pada penerima bantuan, Senin (15/6).
Adapun jumlah bantuan insentif ini memiliki besaran yang berbeda satu sama yang lain. Seperti insentif untuk setiap guru ngaji besarnya Rp 1.200.000,- untuk 6 bulan. Adapun jumlah guru ngaji di Kota Batu mencapai 1519 orang. Sedangkan untuk hafidz yang jumlahnya 50 orang mendapatkan insentif Rp 1.800.000,- per orang untuk 6 bulan.
“Kita juga memberikan bantuan insentif untuk 80 guru injil dengan nilai Rp1.200.000  per orang untuk 6 bulan,”tambah Punjul.
Pemberian insentif untuk para guru agama ini, katanya, juga menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemkot untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Wisata ini. Apalagi dilihat dari Ujian Nasional yang dilakukan beberapa waktu lalu, hasil yang dicapai Kota Batu masih rendah dibandingkan dengan daerah kota/kabupaten lainnya di Jatim.
“Dan masih rendahnya hasil pendidikan ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi kita semua untuk ikut memperbaikinya,”ajak Punjul. Selain itu, program bedah rumah yang dilaksanakan di Kota Batu kembali dilanjutkan. Dari 700 rumah yang terdaftar untuk dibedah, kemarin sudah ada 401 rumah yang telah mendapatkan pencairan dana. Dan untuk setiap rumah yang dibedah mendapatkan jatah bantuan sebesar Rp 15 juta. Artinya, ada anggaran sebanyak Rp 6,015 miliar yang dicairkan Pemkot untuk melaksanaan bedah rumah kali ini.
Ada yang berbeda dalam pelaksanaan bedah rumah di tahun ini. Untuk melakukan bedah rumah, Pemkot akan membentuk panitian khusus dari warga setempat yang disedikan di setiap kelurahan/ desa, bahkan RW dan RT. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana pelaksanaan bedah rumah bekerja sama dengan Kostrad dari TNI.
“Diharapkan dari dibentuknya panitia khusus ini akan tumbuh rasa gotong royong dari warga di sekitar rumah yang dibedah. Misalnya saja ada tetangga yang membantu semen, pasir, genting, ataupun bantuan yang lainnya,”pungkas Punjul.  [nas]

Rate this article!
Tags: