Pemkot Lakukan Uji Kompetensi Pejabat

Sekkota Malang Cipto Wiyono, ikut melakukan sidik jari, bersama para pejabat dilingkungan Pemkot Malang, di Hotel Gajahmada Selasa (17/3) kemarin.

Sekkota Malang Cipto Wiyono, ikut melakukan sidik jari, bersama para pejabat dilingkungan Pemkot Malang, di Hotel Gajahmada Selasa (17/3) kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Meskipun mutasi pejabat di lingkungan Pemkot Malang belum akan dilakukan oleh Wali Kota Malang Muhammad Anton, tetapi seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Malang, Selasa (17/3) kemarin, diwajibkan untuk mengikuti uji kompetensi, melalui analisis sidik jari dan psikotes.
Uji kompetensi yang dilakukan di Hotel Gajahmada itu, untuk lebih mengetahui karakter dan kemampuan pajabat eselon II dan eselon III Pemkot Malang. Hasilnya nanti akan dijadikan pertimbangan oleh Wali Kota dalam menempatkan pejabat sesuai dengan karakter dan kemampuanya.
“Kegiatan ini sangat penting, sebagai bahan bagi kami untuk menempatkan personil Pemkot Malang pada pos, atau jabatan yang sesuai dengan karakter mereka. Sehingga bisa menjalankan tugasnya dengan baik, meskipun saat ini belum ada rencana mutasi,” ujar Wali Kota yang kerap disapa Abah Anton ini.
Lebih lanjut dikatakan dia, selama ini pihaknya dalam menempatkan pejabat masih berdasarakan kemampuan yang dilihat dari kemampuan kasat mata, dan kemampuan psikologi semata. Tetapi dengan menggunakan metode analisis sidik jari yang digabungkan dengan  psikotes, akan ditemukan karakter dan kepribadian para pejabat, serta kemampuan manajerialnya.  Jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk melakukan rotasi tidak ada kendala lagi.
Kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh Pemkot Malang bekerjasama dengan pihak ketiga, yakni  Abi Praya consulting Sidoarjo.  Setelah dilakukan dengan analisis sidik jari akan dilanjutkan dengan tes psikologi. Hasil antara analisis sidik jari dengan tes psikologi akan di gabungkan menjadi satu, dan dijadikan dokumen bagi Pemkot Malang, untuk mengambil langkah lebih lanjut terhadap masing-masing pejabat.
Pihaknya menyakini, analisis sidik jari ini memiliki keakuratan yang tinggi, bahkan sebelum dilakukan kepada para pejabat, dia sendiri telah melakukan analisis sidik jari. Harapanya hasil sidik jari itu, sebgai acuan memilih dan menempatkan pejabat yang  the Right man on the right place, yang bermuara pada seluruh program dan kebijakan berjalan dengan baik.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Malang, Subkhan, merinci sebanyak 85 pejabat di lingkungan Pemkot Malang menjalani tes sidik jari dan tes psikologi. Untuk hari pertama dilakukan tes sidik jari, selang sehari kemudain pada tanggal 19 mendatang mereka akan mengikuti tes psikologi.
Menurut Subkhan, pelaksanaan tes yang baru pertama kali digelar di Pemkot Malang ini merupakan rekomendasi dari Badan Administrasi Kepegawaian Nasional (BAKN). Sebanyak  35 pejabat eselon IIB serta 50 pejabat eselon IIIA yang ikut serta dalam tes ini.
Di tempat yang sama Direktur Marketing Jari Potensi, Totok A Fandi mengutarakan, jika analisis jari potensi ini berebeda dengan tes psikologi. Karena yang digunakan adalah konsisi genetik  jari secara fisik sehingga tidak terpengaruh dengan kejiwaan yang bersangkutan. “Ada perbedaan dengaan psikotes,  ini melihat  potensinya apa, yang dimiliki oleh peserta, berdasarkan sidik jari genetik  mereka jadi tidak ada pengaruhnya dengan kondisi apa pun,” tukasnya.
Pihaknya  lantas menambahkan jika tingkat akurasi anisis sidik jari ini lebih tinggi dibandingakan dengan tes psikologi. Akurasi sidik jari ini mencapai  87 persen. Sedangkan tes psikologi hanya berkisar 60 persen. Analisis sidik jari  atau yang dia sebut dengan Jari Potensi (Japo), bermanfaat untuk semua kalangan termasuk anak-anak.
Karena secara genetik sidik jari tidak akan mengalami perubahan, sehingga sangat membantu dalam memberikan input pertimbangan untuk menginvestasikan biaya, waktu, dan tenaga bagi si anak, mendalami topik belajar apa, berpartisipasi di kompetisi. [mut]

Rate this article!
Tags: