Pemkot Mojokerto Gelar Bimtek Implementasi Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko

Wali kota Ika Puspitasari didampingi Kadiskopukmperindag saat memberikan arahan dan menyemangati pelaku UMKM.

Kota Mojokerto, Bhirawa
Keseriusan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari untuk mengoptimalkan pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Mojokerto usai diguncang pandemi Covid-19. Patutlah mendapatkan apresiasi dari semua kalangan.

Pasalnya Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto, tak pernah henti untuk melakukan gebrakan baru dalam menyemangati kepada para pelaku UMKM agar terus bangkit dan konsisten dengan usaha yang digelutinya.

Seperti yang dilakukan kali ini, agar para pelaku UMKM ini bisa menambah omzet dagangannya dan terlindungi haknya, Pemkot memfasilitasi akses permodalan kepada 150 pelaku UMKM.

Disamping itu juga menggelar Bimtek implementasi pengawasan perizinan berusaha berbasis Risiko.Pertemuan antara stakeholder dengan pelaku UMKM berlangsung dalam 3 tahap di mulai pada hari Jum’at (22/7) di Aula Kecamatan Magersari, Jalan Empunala No. 422 Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari Kota Mojokerto. Tahap II berlangsung di Pendopo Sabha Mandala Madya Pemkot setempat kamis (28/7).

Ditempat ini 50 orang UMKM jajanan kue basah dan kering hasil dari inkubasi usaha 1 tahun lalu diberikan pemantapan usaha, dengan menghadirkan pemateri Derri dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang pengawasan.

Perlindungan dan Mengatur perbankan.dan para pelaku Usaha. Demikian juga Bank Jatim yang hadir, mereka menawarkan berbagai kemudahan untuk mendapatkan kredit tambahan modal usaha bagi para pelaku UMKM.

Hal ini tentu sangat membantu bagi pelaku UMKM karena persoalan yang paling utama dalam menjalankan usaha adalah modal. Sebagaimana disampaikan salah satu peserta bimtek Dewi (45)warga jalan Prapanca Sentanan ini, mengaku senang dengan kepemimpinan Wali Kota Ning Ita.

Karena warganya diajak untuk berusaha untuk bisa hidup mandiri dengan usaha apa saja yang diminati sesuai dengan bakatnya. Dibimbing, dilatih, diberikan modal, dipermudah izinnya serta dibimbing akses pemasarannya. Seperti yang saya alami sendiri, usai mengikuti inkubasi usaha, saya diberi seperangkat alat alat pembuat kue senilai Rp10 juta. Untuk itu saya selalu ikut jika ada kegiatan yang diselenggarakan Pemkot untuk menambah wawasan dan pengetahuan agar usaha saya terus berkembang.jelas Dewi.

Ning Ita sapaan akrab wali kota ini optimis bahwa, UMKM yang merupakan penggerak perekonomian di Kota Mojokerto mampu memulihkan perekonomian di Kota Mojokerto, terutama setelah pandemi Covid-19.

“Dengan UMKM menjadi andalan tumpuan ekonomi Kota Mojokerto saya optimis dengan konsistensi panjenengan semua ekonomi Kota Mojokerto bangkit kembali seperti sedia kala

Melalui fasilitasi ini, saya berharap ribuan UMKM di Kota Mojokerto tetap eksis dalam kondisi apapun dan tentunya bisa naik kelas.

Serta mengatasi masalah permodalan yang menjadi salah satu kendala utama UMKM. Untuk itu Pemerintah Kota Mojokerto telah mencarikan berbagai solusi.

Tampak dalam foto para pelaku UMKM jajanan kue sedang mendengarkan arahan dari OJK.

“Kita carikan solusi dengan adanya berbagai jenis permodalan yang mudah diakses oleh mereka. Ada kredit ultra mikro, ada dana bergulir, ini semua adalah permodalan yang disediakan untuk membantu UMKM dengan persyaratan yang sangat mudah dengan suku bunga yang sangat murah dan insyaallah semua UMKM akan bisa mengaksesnya,” pungkasnya.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Ani Wijaya saat pembukaan mengatakan,fasilitasi akses permodalan diberikan kepada 150 pelaku UMKM yang terbagi dalam tiga tahap pelaksanaan yang masing-masing tahap diikuti oleh 50 orang.

Para pelaku UMKM tidak hanya memperoleh arahan permodalan, namun peserta yang hadir juga dapat membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) secara langsung di lokasi. Hal tersebut merupakan salah satu fasilitas yang diberikan oleh Pelayanan Pajak Kota Mojokerto untuk mempermudah masyarakat dalam mengurus NPWP. [min adv]

Tags: