Pemprov Jatim Dukung Kemajuan Pariwisata Banyuwangi

Sekdaprov Jatim memukul bedug didampingi Kepala Disbudpar Jatim Dr H Jarianto MSi dan Wakil Bupati Banyuwangi.

Sekdaprov Jatim memukul bedug didampingi Kepala Disbudpar Jatim Dr H Jarianto MSi dan Wakil Bupati Banyuwangi.

‘Pesona Tlatah Blambangan Banyuwangi’ Semarakkan GSBD Jatim
Pemprov, Bhirawa
Selama ini Kabupaten Banyuwangi dikenal hanya sebagai daerah transit menuju Pulau Bali, namun seiring berkembangnya zaman serta inovasi dari bupati beserta masyarakatnya, maka banyak destinasi wisata Banyuwangi yang menjadi tujuan utama turis lokal maupun mancanegara.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Dr. H. Akhmad Sukardi MM saat membuka pagelaran Seni Budaya Kab. Banyuwangi di Gedung Cakdurasim, Taman Budaya Jl. Gentengkali Surabaya, Jumat (8/4) malam.
Ia mengatakan, dalam menunjang kemajuan pariwisata Banyuwangi, Pemprov Jatim turut mendukung diantaranya membangun bandara di Banyuwangi untuk melayani penerbangan dari Surabaya maupun daerah tujuan lainnya. Selain itu, pemerintah berupaya  mempercepat Jalan Lintas Selatan (JLS) untuk menghubungkan antar daerah di Jatim.
Sukardi menambahkan, Banyuwangi dikenal memiliki ragam obyek wisata yang menarik, baik alam maupun budayanya. Salah satu destinasi diantaranya Kawah Ijen, Pantai Plengkung hingga Pulau Merah. Tidak kalah menariknya juga bidang kuliner, seperti rujak soto, sego tempong, sego cawuk hingga bothok tawon. Sedangkan jajanan dan minuman khasnya berupa bagiak, karang emas, ladrang, secang, kopi luwak, kopi lanang dan kopi kemiren.
“Saya bersyukur dan bangga pembangunan pariwisata di Banyuwangi tumbuh pesat. Kami akan terus mendukung upaya yang dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi. Kemajuan pariwisata akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar,” katanya.
Sementara, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko mengapresiasi pegelaran seni dan budaya menampilkan Banyuwangi. Kegiatan ini akan turut mempromosikan Banyuwangi dan lebih dikenal di dunia mancanegara.
Ia menambahkan, Pemkab Banyuwangi terus mendorong pariwisata agar mendapatkan manfaat bagi warga sekitar. “Dalam waktu dekat kami akan mengali keindahan alam pasir ireng dan telogo ijo. Saat ini tujuan wisata baik dari dalam maupun luar negeri berubah. Turis lebih banyak berwisata sambil menikmati keindahan alam,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Dr H Jarianto MSi mengatakan, kegiatan GSBD ini mendorong pengembangan dan meningkatkan kualitas karya seni dan kehidupan berkesenian di Jatim.
Kegiatan ini juga sekaligus sebagai apresiasi pada masyarakat terhadap seni budaya dan produk unggul daerah, memperluas pasar unggulan daerah dan produk ekonomi kreatif.  “GSBD juga memperkuat sinergitas pelaku antar seni dan pemangku kepentingan dalam pelestarian seni budaya pariwisata dan UMKM di Jatim,” katanya.
Sedangkan Kepala UPT Taman Budaya Jatim, Sukatno SSn mengatakan, kalau materi dan seniman yang diusung Banyuwangi benar-benar sudah matang dalam menyajikan sebuah pertunjukkan seni budaya. “Musiknya yang rancak disertai gerakan tariannya juga jalan ceritanya sudah bagus. Mereka membawa ketertarikan tersendiri bagi masyarakat untuk melihatnya,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Ketua Sanggar mengatakan, sanggar yang ikut dalam GSBD masih berusia dua tahun. “Luar biasa dan membanggakan juga menjadi sebuah penghargaan bagi kami, sanggar yang masih baru ini di Banyuwangi. Ketika mencari gebrakan baru dan dapat ditampilkan GSBD ini,” katanya.
Ia mengharapkan, kesenian di Banyuwangi semakin maju ke depan. “Kami tidak ingin kesenian di Banyuwangi tidak hanya hidup saja, tapi juga harus tetap tumbuh. Dan kami siap untuk melakukan hal tersebut,” tandasnya.
Salah satu mahasiswa Unair asal Jerman, Bow mengatakan, dirinya sangat menikmati sajian seni budaya yang ditampilkan Kabupaten Banyuwangi. “Sangat bagus dan sangat menarik pertunjukkannya tariannya. Meskipun saya tidak terlalu mengerti bahasa Indonesia, namun pertunjukkan seni budayanya sangat bagus. Dinegara saya tidak ada seni budaya seperti ini,” ujarnya. n rac
Kegiatan Gelar Seni Budaya Daerah (GSBD) dengan tema “Pesona Tlatah Blambangan Banyuwangi,” selama dua hari yaitu Jum’at – Sabtu (8­9 April) di Pendapa Jayengrono UPT Taman Budaya Jatim berlangsung semarak dan dipadati masyarakat.
Rangkaian acara ini dimulai sejak Jum’at malam dengan sajian pertunjukan Hadrah Kuntul, Tari Bedaya Candra Gumelar, Tari Ngelawungi, lantunan lagu daerah Manuk Kepodang Dalu­dalu, dan dipungkasi dengan pergelaran seni pertunjukan yang bertajuk “Si Gagak Piandel Blambangan”.
Hari kedua, Sabtu, pagi hari diawali dengan acara Lomba Menggambar Ibu dan Anak, siang harinya digelar pertunjukan Jaranan Buto, dan sebagai penghujung acara pada malam hari berupa pertunjukan Seni Janger dengan cerita “Oyang Ati Dewi Surati.”
Selain sajian berbagai kesenian, selama dua hari juga disajikan berbagai macam produk unggulan Kabupaten Banyuwangi, bazaar kuliner dan pemutaran video potensi pariwisata Kabupaten Banyuwangi, juga pemberian doorprize. [rac]

Tags: