Pemprov Siapkan Plt Bupati Probolinggo, NasDem Hormati Proses Hukum

foto ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim segera memproses pengangkatan pelaksana tugas (Plt) Bupati Probolinggo setelah ditangkapnya Bupati Tantriana Sari dalam operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal tersebut dilakukan agar Pemkab Probolinggo tidak terjadi kekosongan pemerintahan.
Kepala Biro Administrasi Pemerintahan dan Otoda Setdaprov Jatim Jempin Marbun menuturkan, dalam proses pengangkatan Plt, Pemprov akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri. Selanjunya, Kemendagri akan memberi izin untuk mengangkat Plt oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
“Kita tunggu statusnya 1 x 24 jam. Jika dinyatakan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan maka akan langsung diangkat Plt-nya,” tutur Jempin saat dikonfirmasi, Senin (30/8).
Kendati demikian, Pemprov Jatim akan tetap menghormati setiap proses hukum yang saat ini sedang dijalani oleh Bupati Tantri. Karena itu, sampai dengan adanya putusan hukum tetap maka status Tantriana tetap sebagai Bupati Probolinggo. Sementara Wakil Bupati Probolinggo dalam hal ini akan menjabat sebagai Plt Bupati Probolinggo. “Kita menunggu keputusan KPK dalam waktu 1 x 24 jam ini. Yang jelas kita akan menyiapkan plt untuk menganti posisi bupati,” terang Jemprin.
Sementara itu Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Teritorial IV Jawa Partai NasDem, Dossy Iskandar menyatakan akan terus mengikuti perkembangan atas kabar ditangkapnya anggota DPR dari Fraksi Nasdem Hasan Aminuddin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Mekanisme dan penegakan aturan disiplin partai sudah ada. Kita tetap berharap tentu terhindar dari kejadian ini, kita ikuti saja perkembangannya,” katanya, Senin (30/8) kemarin.
Dossy mengaku baru mendengar kabar penangkapan kadernya dari media massa dan belum dapat berkomunikasi langsung dengan wakil ketua Komisi IV DPR itu. “Kita masih dalam konfirmasi dengan KPK, menunggu perkembangan apa yang disampaikan. Kalau informasinya wartawan yang lebih tahu lah,” terangnya.
Pihaknya juga menegaskan, Nasdem telah memiliki prosedur yang tegas dan ketat terhadap kader dan politisi Nasdem yang terkena masalah hukum dengan tetap mengacu pada asas praduga tak bersalah.
“Kita tetap menghargai proses hukum, tapi apapun setiap kejadian hukum itu harus menjadi atau harus dibaca sebagai instrospeksi untuk sadar diri jangan sampai kita kemudian jatuh ditempat yang sama,” tegasnya.
Sementara, Wakil Ketua DPW Nasdem Jatim Bidang Media dan Komunikasi Publik, Vinsensius Awey membenarkan bahwa salah satu kadernya Hasan Aminuddin terjaring OTT KPK bersama Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari. “Benar, dia (Hasan Aminudin) ialah kader kami yang juga anggota DPR RI Fraksi Nasdem,” ujarnya saat ditelepon.
Seperti diketahui, selain kader Nasdem dan juga anggota DPR RI, Hasan merupakan suami dari Bupati Puput. Adanya informasi yang masuk itu, Awey yang juga mewakili Ketua Nasdem Jatim mengaku terkejut. “Kami Nasdem Jatim, adanya penangkapan kader kami, ini sangat mengejutkan dan memprihatinkan,” ucap dia.
Lebih lanjut, mantan anggota Komisi C DPRD Surabaya itu menambahkan, pihaknya menyerahkan semua proses hukum ke pihak yang berwenang. “Ini baru awal. Kami biarkan proses hukum berjalan. Kami serahkan sebagai mestinya. Partai Nasdem akan tunduk dan taat kepada semua tahapan hukum sampai pada keputusan hukum yang mengikat ” tegas Awey.
Seperti diketahui, KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT) terhadap sejumlah pejabat di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Minggu (29/8).
Dalam OTT itu, menurut informasi yang dihimpun, KPK menangkap Hasan Aminuddin bersama istrinya yang juga Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari. “Sejauh ini ada sekitar 10 orang yang diamankan di antaranya kepala daerah, beberapa ASN Pemkab Probolinggo dan pihak-pihak terkait lainnya,” ujar Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri.
Sementara itu, pasca OTT, rumah Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, di jalan Ahmad Yani, Kota Probolinggo, sepi. Berdasarkan informasi warga, saat penangkapan jalan di depan rumah pribadinya, ditutup. Kondisi luar rumah Bupati Tantri tampak lengang. Hanya terlihat petugas sekuriti tengah berjaga di pos pintu depan. [tam.geh.wap]

Tags: