Pendaftaran Belum Dibuka, Waspadai Penipuan CPNS

Lembaga Pelatihan CAT Mulai Banyak Dibuka
Pemprov, Bhirawa
Informasi seputar pendaftaran CPNS mulai berseliweran di berbagai media termasuk media sosial. Sayangnya, hingga kini pemerintah baik di tingkat pusat, provinsi hingga daerah belum membuka tahap pendaftaran.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Anom Surahno menuturkan, CPNS masih menunggu keputusan Menteri PAN dan RB untuk menentukan formasi yang dibutuhkan tahun ini. Formasi itu terdiri dari kebutuhan PNS mulai pemerintah pusat, provinsi hingga daerah. Setelah keluar kebutuhan, maka BKD akan membuka pendaftaran.
“Sampai dengan hari ini, formasi itu masih disusun berdasarkan manajemen kebutuhan ASN. Estimasi saya, pengumuman formasi itu akhir Agustus. Rekonsiliasi sudah, tetapi belum ditetapkan. Setelah itu baru dibuka pendaftaran secara online,” tutur Anom kemarin, Senin (26/8).
Sampai saat ini, tegas Anom, belum ada instansi yang membuka pendaftaran CPNS mulai dari tingkat pusat sampai daerah. Kalau pun ada informasi mengenai pendaftaran, itu masih sumir dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Terkait pendaftaran CPNS tersebut, Anom berharap masyarakat lebih bersabar menunggu keputusan resmi dari MenPAN-RB yang juga akan diumumkan oleh BKD provinsi maupun kabupaten/kota. Anom menegaskan, masyarakat jangan percaya dengan calo dan berbagai modus penipuan yang muaranya adalah CPNS. “Karena proses pendaftaran semuanya sudah komputerisasi. Jadi tidak perlu percaya calo,” ungkap Anom.
Saat ini, Anom mengakui, banyak bermunculan lembaga pelatihan Computer Assisted Test (CAT) untuk membantu calon pendaftar menghadapi tes CPNS. Namun, pelatihan tersebut hanya bersifat latihan membiasakan diri menghadapi CAT. Karena pengalaman pendaftar CPNS yang diterima selama ini bukan pendaftar baru kemudian bisa langsung lolos.
“Rata-rata yang diterima CPNS adalah yang pernah pengalaman mengikuti tes CPNS sebelumnya. Bukan karena tidak pintar. Kadang sepintar apapun pendaftar itu, kalau tidak terbiasa dan tidak mengetahui teknik mengikuti CAT juga tidak lolos,” ungkap Anom.
Misalnya dalam CAT terdapat 200 soal. Anom menghitung, dengan durasi 120 menit, setiap peserta setidaknya harus bisa menjawab satu soal dengan waktu kurang dari 30 detik. Sementara untuk membaca soal saja, sering kali waktu itu sudah habis. “Saya sendiri pernah mencoba simulasi CAT. Pertama kali mencoba nilainya 116, mencoba kedua kali 140 dan ketiga kalinya 200. Jadi terus naik,” kata dia.
Terkait penipuan CPNS, sebelumnya Kementerian PAN-RB telah merilis adanya penipuan dalam bentuk calo CPNS. Dalam penipuan tersebut, calo CPNS menipu korban dengan nilai Rp 70 juta – Rp 100 juta dengan iming-iming lolos pendaftaran CPNS. Hal tersebut telah diungkap pihak keposilian dan modus yang digunakan ialah dengan mengaku sebagai pegawai Kemen PAN-RB, Badan Kepegawaian Nasional (BKN), maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penipu biasa menggunakan ID card palsu untuk meyakinkan calon korban. [tam]

Tags: