Pendaftaran PPDB SMA/SMK Gunakan NIK dan Nomor PIN

Menjelang pengambilan PIN pada 8 Juni mendatang, Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dindik Jatim, Alfian Majdie melakukan sosialisasi juknis PPDB kepada operator PPDB SMA/SMK di Jawa Timur, Selasa (2/6).

Dindik Jatim, Bhirawa
Proses verifikasi nilai rapor peserta didik dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020 masih berlangsung. Hingga saat ini sudah 91 persen siswa yang telah merampungkan datanya. Sementara 9 persen siswa lainnya yang didominasi dari sekolah swasta belum melakukan verifikasi data nilai rapor pada laman rapor.ppdbjatim.net.
Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dindik Jatim, Alfian Majdie mengungkapkan untuk seminggu ini proses PPDB masih dalam tahap verifikasi nilai rapor. Sekalipun pengambilan PIN masih kurang delapan hari lagi, namun ia menghimbau bagi calon peserta didik yang akan mendaftar SMA/SMK segera merampungkam proses verifikasi data nilai rapor. Pasalnya hasil data per Sabtu (29/5), dari jumlah siswa SMP sederajat se Jatim yakni 571.228 siswa, capaian verifikasi sudah 91 persen siswa.
“Yang (siswa) negeri sudah ter entry semua (datanya). Sekitar 9 persen ini didominasi siswa dari SMP swasta. Mereka yang belum merampungkan ini tetap kita edukasi. Tapi jika ternyata sekolah tidak mau mengisi rapor online siswa, Anak-anak yang tidak diisikan oleh sekolahnya bisa mengambil PIN sendiri,” kata Alfian, SAAT dikonfrimasi Bhirawa, Selasa (2/6)
Akan tetapi, sebelumnya mereka harus upload foto rapor saat tanggal 8 Juni nanti atau saat pengambilan PIN. Untuk verifikasi akan dilakukan oleh operator sekolah yang terdekat dari rumah siswa. “Setelah verifikasi online selesai, dia bisa dapat PIN nya. Jadi tidak menunggu (lama) di sekolah asalnya,” imbuh dia.
Alfian juga melanjutkan untuk pendaftaran PPDB tahun 2020 ini ada sedikit perubahan. Yang sebelumnya siswa menggunakan nomor UN dan nomor personal identification number (PIN). Sekarang cukup menggunkan nomor induk keluarga (NIK) dan PIN untuk mendaftar PPDB.
“Tahun ini kita mengubah untuk sistem pendaftarn. Kalau (pendaftaran PPDB) sebelumnya menggunakan nomor UN dan PIN. Sekarang diganti NIK dan PIN untuk mendaftar. Karena untuk NIK ini semua siswa sudah pasti punya,” ungkapnya.
Perubahan sistem pendaftaran ini, dikatakan Alfian sebagai bentuk antisipasi dini dari oknum tertentu yang memaksa anak daftar ke sekolah yang tidak dikehendaki anak. “Kita antisipasi agar anak bisa mengakses dan mendaftar sendiri,” tambah dia.
Pendaftaran PPDB sendiri masih akan dilakukan pada tanggal 15-16 Juni 2020. Sebelumnya, untuk bisa mendaftar siswa akan diminta untuk pengambilan PIN pada 8 Juni, agar bisa digunakan untuk mendaftar ke sekolah tujuan. PIN bisa dipakai untuk semua jalur atau tahapan. Namun dengan catatan, siswa yang bersangkutan tidak diterima di salah satu tahapan.
“Misalnya, PIN digunakan untuk tahap satu bisa perpindahan orangtua, afirmasi atu prestasi lomba. Kalau di tahap ini mereka belum diterim bisa ikut di tahap kedua yaitu tahap zonasi. Kalau di tahap kedua belum diterima bisa juga ikut di tahap ketiga prestasi rerata nilai rapor dan nilai UN sekolah tahun 2019,” jelas dia.
Terkait pemilihan sekolah, lanjut Alfian, untuk jalur prestasi lomba siswa hanya bisa memilih satu sekolah dan wajib dalam zona. Sedangkan pemilihan sekolah untuk jalur zonasi dan prestasi rerata nilai rapor dan nilai UN sekolah tahun 2019, siswa bisa memilih tiga sekolah. Bisa ketiganya dalam zona atau dua dalam zona dan satu zona berbatasan.
Sementara itu, dikatakan Alfian pihaknya juga telah memberikan 10 username dan password untuk operator sekolah selama proses PPDB. Hal ini untuk efisiensi waktu verifikasi berkas yang akan digunakan untuk mendapatkan approvel PIN. Sebab, proses ini membutuhkan waktu hingga 24 jam. “Jadi memang sekolah harus menyiapkan 10 petugas,” tambah dia.
Selain itu,karena pandemi maka pihak sekolah tidak bisa membantu memasukkan data dan menentukan jarak rumah dengan sekolah layaknya tahun lalu. Untuk memaksimalkan pelayanan PPDB, Alfian menegaskan masyarakat bisa menghubungi call center UPT TIKP ataupun call center sekolah.
“Makanya kami juga mengadakan sosialisasi virtual yang diikuti 423 SMA negeri, 287 SMK negeri dan 24 operator cabdin selama tiga hari menggunakan aplikasi video conference milik kami,”urainya. Diharapkan dengan sosialisasi ini,pihak sekolah dapat memberikan edukasi yang akurat pada masyarakat.
Sementara itu, Waka Humas SMAN 16 Surabaya, Abdul Razzaq Thahir mengungkapkan pihak sekolah telah mengoptimalkan proses PPDB, pihaknya mensiagakan 12 hingga 14 petugas PPDB setiap harinya. “Sistemnya nanti kami shift, jadi tetap mematuhi protokol kesehatan saat kami bertugas,”urainya. [ina]

Tags: